Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) telah mengajukan proposal untuk membuka penerbangan umrah secara langsung tanpa transit.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan jemaah umrah dan haji menjadi domain bisnis yang menguntungkan. Pada tahun ini, perseroan telah menganalisa dan berdiskusi dengan banyak pihak untuk mengurangi kompleksitas penumpang yang baru pertama kali umrah via udara.
"Kami sudah maju dengan proposal [penerbangan langsung]. Sebaiknya, umrah [penerbangan] itu langsung," ujarnya, Kamis (25/11/2021).
Tak hanya itu, maskapai pelat merah tersebut juga berdiskusi untuk tidak memberangkatkan lagi semua jemaah umrah dari Jakarta. Maskapai bakal memberangkatkan jemaah dari Makassar dan Surabaya, serta sedang diproses untuk dari daerah Sumatra dan Lombok.
"Tentu saja [dari] Bandara Kertajati karena mayoritas jemaah umrah itu berasal Provinsi Jawa Barat. Kami enggak mau mereka transit di Jakarta," ujarnya.
Garuda juga bertekad untuk menekan biaya penerbangan umrah dan haji dengan mengajukan izin untuk membawa kargo pada setelah memberangkatkan atau pada saat hendak memulangkan jemaah umrah dan haji. Nantinya, pesawat tidak diterbangkan dalam keadaan kosong muatan.
Baca Juga
Seperti diketahui, Pemerintah Arab Saudi membuka kembali umrah untuk jemaah asal Indonesia. Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) juga telah mengagendakan jadwal pemberangkatan untuk jemaah umrah asal Indonesia pada Desember 2021.
Berdasarkan data yang dirilis Kemenag, pemberangkatan jemaah umrah dilakukan 15 kali penerbangan, yakni 2 Desember 2021 hingga 29 Januari 2022. Jumlah jemaah yang akan diberangkatkan berisikan 300 -400 penumpang dalam satu pesawat.