Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan persetujuan perpanjangan kontrak bagi hasil antara SKK Migas dan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di Wilayah Kerja Senoro Toili.
Perpanjangan tersebut berlaku mulai 4 Desember 2027 untuk jangka waktu 20 tahun dengan skema kontrak cost recovery.
Untuk diketahui, pemegang participating interest Wilayah Kerja (WK) Senoro-Toili pada masa perpanjangan adalah PT Pertamina Hulu Energi Tomori Sulawesi sebesar 50 persen sebagai Operator, PT Medco E&P Tomori Sulawesi 30 persen, dan Tomori E&P Limited 20 persen.
Participating interest yang dipegang para kontraktor tersebut termasuk milik daerah sebesar 10 persen yang akan ditawarkan kepada badan usaha milik daerah (BUMD).
Melalui perpanjangan kontrak itu, KKKS berkomitmen untuk melakukan komitmen kerja pasti (KKP), antara lain G&G, seismik 3D, dan pemboran sumur senilai US$37,9 juta atau sekitar Rp543,48 miliar (kurs Rp14.339 per US$).
Selanjutnya, kontraktor wajib melaksanakan pembayaran bonus tanda tangan, menyerahkan jaminan pelaksanaan sebelum kontrak ditandatangani, melakukan kewajiban komitmen kerja pasti, serta ketentuan-ketentuan lainnya yang diatur dalam Surat Keputusan Menteri ESDM Nomor 229.K/2021 tertanggal 24 November 2021 dengan penuh rasa tanggung jawab sejak kontrak berlaku efektif.
Baca Juga
KKKS juga diharuskan melakukan koordinasi dan kerja sama yang baik dengan SKK Migas, pemerintah daerah, dan pihak-pihak terkait lainnya agar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Dengan begitu, persetujuan terms and conditions perpanjangan kontrak bagi hasil WK Senoro-Toili dapat dilaksanakan bersama oleh para pihak, dalam rangka mendukung target pemerintah meningkatkan produksi minyak dan gas bumi yang telah dicanangkan.
“Medco E&P berterima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan pemerintah untuk terus melanjutkan pengelolaan WK Senoro-Toili, dan juga untuk kerja sama yang baik dengan PHE Tomori Sulawesi dan TEL selama ini,” ujar Direktur Utama Medco E&P Ronald Gunawan dalam keterangan resminya, Senin (29/11/2021).
Dia mengatakan, perusahaan akan terus berkomitmen untuk memenuhi target produksi yang ditetapkan pemerintah, dan memberikan sumbangsih bagi industri, serta masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasi.
Wilayah Kerja yang berlokasi di Sulawesi Tengah itu telah menghasilkan gas sejak 2015 untuk pasokan PT Donggi Senoro LNG (DSLNG), pabrik amonia PT Panca Amara Utama (PAU), dan PT PLN (Persero).
Pengembangan Wilayah Kerja Senoro-Toili akan terus dilaksanakan dengan mengembangkan Lapangan Senoro Selatan yang diharapkan akan selesai pada 2025, serta melaksanakan kegiatan eksplorasi baru.