Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai penerbangan Qatar Airways merespons kemunculan varian baru Covid-19 Omicron dengan membatasi penerbangan dari beberapa negara di Afrika.
"Qatar Airways tidak lagi melayani penumpang yang bepergian dari lima negara di bagian selatan Afrika dalam jaringan global kami," demikian pengumuman maskapai seperti dilansir Tempo.co, Minggu (28/11/2021).
Saat ini, masyarakat global dihadapkan dengan kemunculan varian Omicron yang terdeteksi pertama kali di Afrika Selatan. Tak lama berselang, varian ini juga terdeteksi pula di Belgia, Botswana, Israel, dan Hong Kong.
Qatar Airways secara total menutup penerbangan bagi penumpang dari tujuh titik keberangkatan di lima negara tersebut. Rinciannya yaitu Luanda (LAD di Angola; Maputo (MPM) di Mozambique; Lusaka (LUN) di Zambia; dan Harare (HRE) di Zimbabwe.
Lalu negara kelima dengan pembatasan terbanyak yaitu di Afrika Selatan. Qatar Airways tak lagi melayani penumpang dari Johannesburg (JNB), Durban (DUR), dan termasuk dari salah satu ibu kota mereka, Cape Town (CPT).
"Kami tidak akan melayani penumpang untuk bepergian sampai adanya pemberitahuan selanjutnya," kata pihak maskapai.
Baca Juga
Yang perlu digarisbawahi, Qatar Airways hanya menutup pintu bagi penumpang di lima negara tersebut. Sebaliknya, maskapai yang berbasis di Doha, Qatar, ini masih akan melayani penumpang yang menuju ke lima negara tersebut dengan mengikuti kebijakan pembatasan yang berlaku di beberapa negara.
Menurut pihak maskapai, pembatasan ini akan terus diberlakukan sampai mereka menerima petunjuk berikutnya dari organisasi kesehatan dunia atau WHO.
Pihak maskapai juga akan mengkaji lebih lanjut situasi ini setiap hari dan akan menyampaikan informasi terbaru kepada penumpang.
Di sisi lain, kemunculan varian Omicorn ini telah membuat sejumlah negara menutup penerbangan ke negara-negara di selatan Afrika.
Amerika Serikat misalnya, bakal melarang masuknya pelancong dari 8 negara di bagian selatan Afrika mulai Senin, 29 November 2021
Daftar 8 negara yang masuk dalam daftar zona merah Amerika Serikat tersebut adalah Afrika Selatan, Botswana, Zimbabwe, Namibia, Lesotho, Eswatini, Mozambique dan Malawi. Pembatasan yang dilakukan beberapa negara ini pun membuat pemerintah Afrika Selatan protes.