Bisnis.com, JAKARTA – Wings Air, anggota dari Lion Air Group, meresmikan rute baru di wilayah Sulawesi Utara, yakni dari Bandar Udara Naha, Tahuna, Kepulauan Sangihe (NAH) ke Bandar Udara Melonguane, Kepulauan Talaud (MNA).
Corporate Communications Strategic of Wings Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan bahwa penerbangan perdana telah dilakukan kemarin, Senin 22 November 2021 menggunakan pesawat dengan nomor IW-1160.
“Lepas landas dari Bandar Udara Naha dilakukan pukul 09.10 WITA dan mendarat mulus di Bandar Udara Melonguane pada 10.20 WITA,” kata Danang, Selasa (23/11/2021).
Sementara itu, untuk penerbangan perdana dari dari Bandar Udara Melonguane bernomor IW-1161, dia menyebut, pesawat mengudara pada 10.40 WITA dan tiba sesuai jadwal di Bandar Udara Naha pukul 11.50 WITA.
Danang mengaku, optimistis ketersediaan penerbangan Wings Air akan mengakomodir calon penumpang yang berasal dari Pulau Karakelang, Pulau Salibabu, Pulau Kabaruan, Kepulauan Nanusa, Pulau Miangas, serta wilayah lain di sekitarnya.
“Layanan penerbangan Wings Air dari Kepulauan Sangihe akan menjawab kebutuhan dari wilayah Kendahe, Kepulauan Marore, Manganitu, Manganitu Selatan, Nusa Tabukan, dan daerah lain di sekitar,” imbuh Danang.
Baca Juga
Lebih lanjut, dia menuturkan, pada tahap awal Wings Air melayani frekuensi terbang 2 kali dalam sepekan setiap Senin dan Jumat.
Wings Air, kata dia, senantiasa melakukan evaluasi pasar. Bila tren permintaan layanan penerbangan meningkat di masa mendatang, maka operasional penerbangan akan disesuaikan.
Untuk tarif yang ditawarkan di rute itu, sambungnya, satu kali terbang (one way) di rute Tahuna ke Melonguane mulai dari Rp289.000. Sebaliknya, harga tiket satu kali jalan Melonguane ke Tahuna juga mulai dari Rp289.000.
Menurut Danang, operasional penerbangan di rute tersebut menempatkan Wings Air sebagai satu-satunya maskapai yang melayani penerbangan penumpang berjadwal domestik saat ini. Nantinya, akan dilakukan pengembangan rute atau jaringan secara bertahap.
“Wings Air mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan koordinasi dari internal, pemerintah daerah, regulator, pengelola bandar udara, pengatur lalu lintas udara, serta berbagai pihak terkait lainnya dalam persiapan penerbangan berjadwal ini,” tuturnya.