Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Basuki Berharap 7 Proyek Infrastruktur di Sulsel Dapat Tingkatkan Ekonomi Daerah

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menandatangani tujuh prasasti yang menandai selesainya pengerjaan tujuh proyek infrastruktur di Sulawesi Selatan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat menandatangani 7 prasasti penyelesaian infrastruktur di Sulawesi Selatan./Istimewa-Kementerian PUPR
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat menandatangani 7 prasasti penyelesaian infrastruktur di Sulawesi Selatan./Istimewa-Kementerian PUPR

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menandatangani tujuh prasasti yang menandai selesainya pengerjaan tujuh proyek infrastruktur di Sulawesi Selatan.

Ketujuh infrastruktur yang telah diselesaikan Kementerian PUPR di Sulawesi Selatan adalah Gedung Fakultas MIPA Universitas Negeri Makassar, Gedung Kuliah Politeknik Pertanian Pangkajene dan Kepulauan, dan Pondok Pesantren Modern dan Pendidikan Alquran IMMIM.

Kemudian Gedung Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang, Jalan Tol Layang A.P Pettarani, Kolam Regulasi Nipa-Nipa, serta Bendungan Karalloe.

“Penandatangan prasasti ini bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas infrastruktur yang sudah selesai dibangun, di mana tertera pula nama kontraktor dan konsultan. Kami semua ikut bertanggung jawab,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (23/11/2021).

Pembangunan infrastruktur yang telah selesai dibangun Kementerian PUPR merupakan sarana dasar untuk meningkatkan pelayanan publik dalam mendukung kualitas permukiman, ketahanan pangan, pengendalian banjir, dan peningkatan konektivitas untuk meningkatkan ekonomi wilayah, serta kualitas sumber daya manusia.

Basuki mencontohkan, pembangunan Bendungan Karalloe yang dibangun Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan-Jeneberang Ditjen Sumber Daya Air sejak 2013, namun mulai efektif bekerja sejak 2017 setelah tanah bebas.

Bendungan tersebut akan memberikan manfaat suplai air untuk mengairi lahan irigasi seluas 7.004 hektare di Kabupaten Gowa dan Jeneponto, serta meningkatkan Indeks Pertanaman dari 150 persen menjadi 250 persen, serta reduksi banjir di Jeneponto dan sekitarnya sebesar 49 persen.

“Pembangunan bendungan harus diikuti dengan ketersediaan jaringan irigasinya. Dengan demikian, bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat segera dimanfaatkan, karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” tuturnya.

Bendungan berkapasitas 40,53 juta meter kubik dengan luas genangan 248,50 hektare itu juga akan memberikan suplai air baku sebanyak 440 liter/detik, pembangkit listrik mikrohidro 4,5 MW, dan pengendali banjir untuk Kabupaten Gowa sebesar 49 meter kubik/detik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper