Bisnis.com, JAKARTA – Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meminta PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) terus mengembangkan pemanfaatan energi panas bumi untuk mendukung Indonesia mencapai target net zero emission 2060.
Arahan tersebut disampaikan Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama saat melaksanakan Management Walkthrough (MWT) dengan mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong unit 5 dan 6 berkapasitas 2 x 20 megawatt (MW) yang dioperatori PGE.
Basuki mengatakan, PGE harus terus mengembangankan pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi, sehingga bisa menjadi energi masa depan Pertamina.
“Panas bumi merupakan salah satu energi hijau dan ramah lingkungan yang dapat mendukung Indonesia menuju net zero emission, sehingga perlu terus dikembangkan dan didukung sebagai energi masa depan Pertamina,” ujar Basuki melalui keterangan resmi, Selasa (23/11/2021).
PGE Area Lahendong sendiri memiliki kapasitas terpasang 120 MW, dan memiliki peranan penting dalam menyediakan 20 persen energi di Provinsi Sulawesi Utara. Kapasitas tersebut akan bertambah dengan dibangunya PLTP Binary Organic Rankine Cycle 500 kW.
Proses pembangunan PLTP tersebut saat ini telah memasuki tahap Engineering Procurement Construction & Commissioning (EPCC), dan ditargetkan siap dioperasikan pada Desember 2021.
Baca Juga
Pembangunan PLTP Binary Organic Rankine Cycle 500 kW mewujudkan Komitmen PGE dalam memenuhi target ke tujuh Sustainable Development Goals (SDGs) dalam memastikan akses energi terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan, dan modern bagi semua (affordable and clean energy).
Hal itu juga dibuktikan dengan penggunaan fluid kerja R1233zd(E), yaitu refrigerant non-flammable yang ramah lingkungan pada instalasi pembangkit Binary berkapasitas 1x500 kW ini.
Direktur Operasi PGE Eko Agung Bramantyo menyampaikan, siap melaksanakan target-target yang diamanatkan kepada PGE dalam mengembangkan panas bumi di Wilayah Kerja Panas Bumi perusahaan.
“Kami berterima kasih atas perhatian pak Basuki terhadap energi panas bumi dengan mengunjungi PGE Area Lahendong. PGE siap untuk terus berkomitmen melakukan pengembangan energi panas bumi, tidak hanya sebagai energi listrik,” kata Eko.
Seperti diketahui, saat ini Indonesia berada pada peringkat kedua pengembangan panas bumi di dunia, dengan total kapasitas terpasang sebesar 2.133 MW, dan kontribusi dari Wilayah Kerja PGE sebesar 88 persen dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia.
Kontribusi itu terdiri dari 672 MW yang dioperasikan sendiri, dan 1.205 MW yang dilaksanakan melalui Kontrak Operasi Bersama.
Dari 672 MW yang dioperasikan sendiri oleh PGE, dibangkitkan dari dari 6 Area yaitu Area Lahendong, Sulawesi Utara dengan kapasitas terpasang sebesar 120 MW; Area Kamojang, Jawa Barat 235 MW; dan Area Ulubelu, Lampung 220 MW.
Kemudian, Area Karaha, Jawa Barat dengan kapasitas terpasang sebesar 30 MW; Area Lumut Balai, Sumatera Selatan 55 MW, serta Area Sibayak, Sumatera Utara 12 MW.