Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PGE Siap Tambah Kapasitas Listrik PLTP di Sulawesi Utara

Komitmen nyata PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dalam mengembangkan energi bersih panas bumi kembali ditunjukan dengan dimulainya engineering procurement construction & commissioning (EPCC) PLTP Binary Organic Rankine Cycle 500 kW yang akan dibangun di lokasi PGE Area Lahendong di Tomohon, Sulawesi Utara.
Pengecekan rutin pembangkit listrik tenaga panas bumi milik PT. Pertamina Geothermal Energy/JIBI-Nurul Hidayat
Pengecekan rutin pembangkit listrik tenaga panas bumi milik PT. Pertamina Geothermal Energy/JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Komitmen nyata PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dalam mengembangkan energi bersih panas bumi kembali ditunjukan dengan dimulainya engineering procurement construction & commissioning (EPCC) PLTP Binary Organic Rankine Cycle 500 kW yang akan dibangun di lokasi PGE Area Lahendong di Tomohon, Sulawesi Utara.

Pelaksanaan ditandai dengan kick off meeting EPCC proyek tersebut pada Kamis (1/7/2021) secara daring.

Direktur Operasi PGE Eko Agung Bramantyo dalam kesempatan tersebut menyampaikan kesiapan dan kemampuan PGE dalam mengoperasikan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di mana sekaligus menunjang energi hijau serta cost saving terhadap opex sebagai implementasi milestone proyek strategis energi baru terbarukan (EBT) internal Pertamina dan total kapasitas power terpasang dari EBT lainnya.

“Kondisi pademi Covid-19 tidak menyurutkan semangat inovasi dan pengabdian para perwira Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi Indonesia. Ini adalah wujud nyata komitmen PGE untuk memanfaatkan potensi energi dalam negeri yang ramah lingkungan khususnya energi panas bumi karena sifatnya yang baru terbarukan,” ujar Eko, dikutip dari siaran pers, Minggu (4/7/2021).

Adapun instalasi pembangkit binary berkapasitas 1 x 500 kW net ini direncanakan menggunakan fluid kerja R1233zd(E) yaitu refrigerant non-flammable yang ramah lingkungan.

Proyek ini ditargetkan akan terlaksana 100 persen dan siap dioperasikan pada Desember 2021. Proyek ini dijalankan dengan skema quick win untuk mencapai fast delivery project. Skema ini dilakukan oleh PGE untuk menyiasati pelaksanaan proyek di tengah kondisi pandemi agar tetap on time, on budget, on scope, dan on revenue.

Pertamina sebagai pioner pengembangan panas bumi di Indonesia, yang kemudian dilanjutkan oleh PGE, telah mempunyai pengalaman 35 tahun dalam pengoperasian lapangan panas bumi. Saat ini, Indonesia berada pada peringkat kedua pengembangan panas bumi di dunia dengan total kapasitas terpasang 2.133 MW dan kontribusi dari wilayah kerja PGE sebesar 88 persen dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia yang terdiri atas 672 MW yang dioperasikan sendiri dan 1.205 MW yang dilaksanakan melalui kontrak operasi bersama.

Dari 672 MW yang dioperasikan sendiri oleh PGE, dibangkitkan dari dari enam area, yaitu Area Lahendong – Sulawesi Utara dengan kapasitas terpasang 120 MW, Area Kamojang – Jawa Barat dengan kapasitas terpasang 235 MW, Area Ulubelu - Lampung dengan kapasitas terpasang 220 MW, Area Karaha – Jawa Barat dengan kapasitas terpasang 30 MW, Area Lumut Balai – Sumatra Selatan dengan kapasitas terpasang 55 MW, dan Area Sibayak – Sumatra Utara dengan kapasitas terpasang 12 MW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper