Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut bahwa kerja sama investasi pabrik baterai listrik antara LG Energy Solution dan konsorsium BUMN serta swasta Indonesia merupakan yang terbesar selama pascareformasi.
Nilai total kerja sama tersebut adalah sebesar US$9,8 miliar atau setara dengan Rp142 triliun. Pihak BUMN yang ikut serta adalah PT Indonesia Battery Corporation (IBC) yang terdiri dari Mind ID, Antam, Pertamina, dan PLN.
"Sekarang sudah kita bangun pabrik baterai mobil listrik, kerja sama LG dan BUMN, investasinya US$9,8 miliar atau Rp142 triliun. Investasi terbesar pascareformasi yang Indonesia miliki," tuturnya pada acara Digital Technopreneur Fest dan Technopreneur Campus FORBIS 2021, Jumat (19/11/2021).
Investasi ini ditujukan untuk mendorong hilirisasi nikel secara utuh sekaligus mendorong energi hijau melalui industri mobil listrik. Peran nikel menjadi penting karena 40 persen komponen dari mobil listrik berada pada baterainya.
Bahlil mengatakan pembangunan pabrik baterai mobil listrik di Karawang, Jawa Barat itu, nantinya akan menjadi bagian dari ekosistem industri mobil listrik mulai dari tambang hingga recycle.
Selain LG, Kementerian Investasi/BKPM turut menggaet sejumlah perusahaan mancanegara lainnya untuk mengambil peran di rantai pasok baterai mobil listrik Indonesia. Contohnya, yaitu CATL, BASF, dan Volkswagen.
Baca Juga
"Kemarin saya baru pulang dari Eropa, saya minta BASF sama VW untuk [berinvestasi] di sini. Kita ingin jadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang mampu memainkan peran ekosistem baterai terbesar di dunia. Itu yang kita lagi mainkan, karena negara lain tidak memiliki bahan baku yang sebaik Indonesia," tutupnya.