Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indef: Jangan Agresif Kejar Pertumbuhan Ekonomi. Utamakan Keselamatan Rakyat!

Indef mendukung langkah pemerintah dalam menetapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 3 pada masa libur natal dan tahun baru nanti, agar mencegah lonjakan kasus Covid-19 yang akhirnya bisa merembet ke kondisi ekonomi.
Warga mengunjungi salah satu pusat belanja di Jakarta Barat, Sabtu (30/10/2021)./Antara
Warga mengunjungi salah satu pusat belanja di Jakarta Barat, Sabtu (30/10/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Institute for Development of Economics and Finance atau Indef menilai bahwa pemerintah perlu berhati-hati dalam mengakselerasi perekonomian tahun ini karena risiko pandemi Covid-19 masih membayangi. Ekonomi dapat tumbuh lebih baik tahun depan jika tidak terjadi lonjakan kasus pada akhir 2021.

Direktur Riset Indef Berly Martawardaya menilai bahwa pemerintah mematok target pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi pada kuartal IV/2021, yakni untuk mengejar target 4 persen pada 2021 full year. Menurutnya, langkah itu perlu dijalankan dengan sangat hati-hati.

Indef mewanti-wanti agar akselerasi aktivitas perekonomian tidak menyebabkan lonjakan kasus Covid-19. Jika penularan virus kembali merebak, masyarakat yang akan menjadi korbannya dan ekonomi pun turut kena imbas.

"Jangan sampai terulang kembali kuartal II/2021 pertumbuhan tinggi tapi lalu menyebabkan gelombang kedua pasca lebaran pada Juli dan Agustus, sehingga dari segi pertumbuhan ekonomi juga sulit untuk mencapai 4 persen untuk full year 2021," ujar Berly kepada Bisnis, Senin (22/11/2021).

Hingga akhir pekan lalu, baru 42,8 persen penduduk atau 89,2 juta orang yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 secara penuh atau dua dosis. Berly menilai bahwa pemerintah harus fokus meningkatkan laju vaksinasi sebelum membuka keran ekonomi dengan agresif.

Dengan kondisi saat ini, adanya kerumunan orang masih rentan menimbulkan titik-titik penyebaran Covid-19. Oleh karena itu, Berly mendukung langkah pemerintah dalam menetapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 3 pada masa libur natal dan tahun baru nanti, agar mencegah lonjakan kasus Covid-19 yang akhirnya bisa merembet ke kondisi ekonomi.

"Saya sendiri mendorong pemerintah mendahulukan berhati-hati, kejar vaksinasi, dan hindari kerumunan orang. Tidak apa-apa [pertumbuhan ekonomi] sekitar 3 persen pada 2021 tetapi tidak memunculkan gelombang ketiga pada awal 2022, sehingga 2022 bisa terjadi pemulihan ekonomi yang natural dibandingkan prematur yang didorong pada 2021," ujarnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2021 di kisaran 5,5 persen–6 persen. Target itu dipatok karena beberapa indikator perekonomian tercatat positif.

“Jika mau tumbuh di 4 persen, maka di kuartal IV/2021 ini kita harus memacu pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,5 persen hingga 6 persen,” ujar Airlangga pada Senin (22/11/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper