Bisnis.com, JAKARTA – PT Berdikari (Persero), BUMN di sektor peternakan, melaporkan belum menerima penugasan untuk impor tambahan daging sapi, terutama untuk daging sapi asal Pakistan.
Namun perusahaan menyatakan kesiapan untuk melaksanakan penugasan jika penugasan resmi diberikan.
“Terkait penambahan penugasan kepada Berdikari, sampai saat ini kami belum secara formal menerima surat penugasan importasi daging sapi/kerbau yang diutamakan dari Pakistan,” kata Sekretaris Perusahaan Berdikari Dheni Karmavina dalam jawaban tertulis, Senin (22/11/2021).
Berdasarkan hasil rapat koordinasi terbatas 26 Oktober yang tertulis dalam laporan rutin pasokan dan harga pangan, disebutkan bahwa telah disepakati alokasi impor daging/kerbau tambahan sebesar 20.000 ton untuk Perum Bulog guna memenuhi kebutuhan konsumsi.
Tambahan kuota juga diberikan kepada PT Berdikari dengan volume 10.000 ton. Importasi sendiri diutamakan dari Pakistan menurut laporan tersebut.
Dheni mengatakan belum ada kejelasan status kesehatan dari Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (Office International des Epizooties/OIE) untuk daging sapi/kerbau dari Pakistan. Meski demikian, perusahaan menyatakan kesiapan untuk menjalankan penugasan.
“Kami senantiasa siap dalam melaksanakan penugasan pemerintah mulai dari penugasan kembali untuk importasi daging sapi asal Brasil dan daging kerbau asal India, ataupun pangan lainnya sesuai dengan peruntukan dan ranah wewenang yang diberikan,” jelasnya.
Selain melaksanakan importasi daging, Dheni juga menjelaskan bahwa perusahaan juga melakukan pengadaan sapi indukan sebanyak 1.000 ekor untuk mendukung program Desa Korporasi Sapi dari Kementan RI.
Perusahaan juga melakukan impor 2.000 ekor sapi bakalan Australia untuk digemukkan, bekerjasama dengan PT Berdikari United Livestock sebagai anak usaha di Sidrap dan Subang, serta dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) di Jatitujuh.
“Saat ini Berdikari telah mengantongi izin mendatangkan sapi hidup sebanyak 20.000 ekor yang direncanakan masuk secara bertahap,” kata dia.