Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja ekspor yang moncer diperkirakan tak hanya akan didorong komoditas utama seperti batu bara dan crue palm oil (CPO).
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bobby Gafur Umar mengatakan industri keramik menunjukkan kinerja ekspor yang baik sepanjang tahun ini, bahkan melampaui capaian sebelum pandemi. Dia memproyeksikan kinerja tersebut dapat terus dipertahankan seiring utilisasi produksi yang terjaga.
"Melihat potensinya, ekspor keramik kinerjanya sudah bagus sekali, lebih tinggi dibandingkan sebelum krisis," kata Bobby saat dihubungi, Jumat (19/11/2021).
Melihat indikator industri seperti purchasing managers' index (PMI) manufaktur yang mencapai 57,2 pada Oktober 2021, dia optimistis kinerja ekspor nonmigas dapat terus memperkuat prospek ekonomi nasional. Selain itu, indikator makro juga menunjukkan tren serupa.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menambahkan sektor perikanan memiliki potensi besar dari segi ekspor. Selain itu, di industri manufaktur, sektor makanan dan minuman tetap akan menjadi primadona, diikuti dengan tekstil dan alas kaki.
"Perikanan kita punya potensi besar, lalu juga industri olahan dari makanan minuman, lalu juga tekstil dan sepatu, yang padat karya tetapi masih punya potensi yang baik. Industri perhiasan juga ekspornya naik bagus," jelas Hariyadi.
Adapun, peluang yang bisa dimanfaatkan Indonesia saat ini yakni upaya Amerika Serikat untuk mengurangi pembelian dari China. Jika mampu ditangkap, potensi pasar besar yang ditinggalkan Negeri Tirai Bambu dapat membawa berkah bagi kinerja industri dalam negeri.
"Kalau dilihat trennya sampai akhir tahun ini [kinerja ekspor] akan tetap bagus karena permintaan juga tinggi dari pasar luar negeri," katanya.