Bisnis.com, JAKARTA — Realisasi pendapatan negara pada Januari–Oktober 2021 tercatat mencapai Rp1.510 triliun. Catatan pendapatan negara berangsur pulih setelah pada tahun kemarin terdampak oleh penyebaran Covid-19.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menjabarkan bahwa pendapatan negara pada Januari–Oktober 2021 itu meningkat 18,2 persen (year-on-year/YoY) dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp1.277 triliun. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan adanya perbaikan kondisi ekonomi yang mendorong pemulihan pendapatan negara.
"Pendapatan negara berhasil pulih setelah terkontraksi 15,3 persen pada [Januari hingga] Oktober 2020," ujar Sri Mulyani dalam acara CEO Networking 2021 yang diselenggarakan Bursa Efek Indonesia, Selasa (16/11/2021).
Dia menjabarkan bahwa pendapatan negara hingga Oktober 2021 telah mencakup 86,6 persen dari target anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2021 senilai Rp1.743 triliun. Pemerintah perlu memperoleh sekitar Rp233 triliun dalam dua bulan agar target pendapatan APBN tahun ini tercapai.
Sri Mulyani menyampaikan bahwa penerimaan pajak pada Januari–Oktober 2021 mencapai Rp953, triliun, mencakup 77,6 persen dari target APBN. Lalu, penerimaan bea dan cukai senilai Rp205,8 triliun telah mencapai 95,7 persen dari target APBN tahun ini.
Pada Januari–Oktober 2021, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tercatat mencapai Rp349,2 triliun. Menurut Sri Mulyani, capaian itu menunjukkan geliat ekonomi masyarakat tumbuh dan harus terus meningkat, melalui berbagai dukungan seperti insentif fiskal dan kebijakan penanganan pandemi Covid-19.
Baca Juga
"Seiring pemulihan ekonomi, reopening, dan aktivitas masyarakat mulai bergerak kembali pada tahun ini, maka APBN juga mulai pulih," ujar Sri Mulyani.