Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2021 mencapai US$22,03 miliar.
Capaian tersebut tumbuh sebesar 6,89 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), didorong oleh pertumbuhan ekspor migas sebesar 9,91 persen mtm dan ekspor nonmigas sebesar 6,75 persen mtm.
“Sementara dibandingkan secara tahunan, ekspor di Oktober ini tumbuh cukup tinggi, seebesar 53,35 persen [year-on-year/yoy],” kata Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Senin (15/11/2021).
Secara tahunan, kinerja ekspor didorong oleh ekspor migas yang tumbuh sebesar 66,84 persen yoy, sedangkan ekspor nonmigas meningkat sebesar 52,75 persen.
Margo menjelaskan, perkembangan ekspor pada Oktober 2021 tersebut dipengaruhi oleh harga komoditas yang meningkat tinggi, misalnya harga minyak mentah Indonesia di pasar dunia naik sebesar 13,3 persen secara bulanan atau 114,87 persen secara tahunan.
Di samping itu, beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga di antaranya batu bara yaitu sebesar 27,58 persen mtm, minyak kelapa sawit 10,62 persen mtm, dan minyak kernel sebesar 26,62 persen mtm.
Baca Juga
- Indonesia Kembali Cetak Surplus Neraca Dagang September 2021 US$4,37 Miliar Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Indonesia Kembali Cetak Surplus Neraca Dagang September 2021 US$4,37 Miliar , Klik selengkapnya di sini: https://ekonomi.bisn
- Harga Batu Bara Turun Lagi, Ini Rekomendasi Saham ITMG, PTBA, dan ADRO
Di sisi lain, Margo mengatakan terdapat beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga, seperti nikel, yang turun sebesar 0,07 persen mtm.