Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendag Sebut Tiga Komoditas Ini Naik Jelang Nataru, Apa Saja?

Perkembangan harga bahan pokok jelang nataru kali ini terpengaruh oleh perubahan iklim seperti cabai merah dan perkembangan komoditas yang dipengaruhi oleh kondisi global.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi di sela-sela gelaran World Expo 2020 Dubai./Bisnis-Gajah Kusumo
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi di sela-sela gelaran World Expo 2020 Dubai./Bisnis-Gajah Kusumo

Bisnis.com, BANDUNG — Kementerian Perdagangan mencermati perkembangan bahan pokok jelang Natal dan Tahun Baru atau Nataru. Ada tiga komoditas yang diprediksi mengalami kenaikan.

Menteri Perdagangan M.Lutfhi mengatakan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri berkoordinasi dengan 34 kepala dinas perindustrian dan perdagangan memastikan beberapa hal terkait kebutuhan barang pokok dan penting menjelang Nataru. 

“Kita memastikan stoknya dan harganya terjangkau,” katanya usai Rapat Koordinasi Nasional Stabilisasi Harga dan Ketersediaan Barang Kebutuhan Pokok di Hotel Preanger, Bandung, Senin (15/11/2021).

Menurutnya, perkembangan harga bahan pokok jelang nataru kali ini terpengaruh oleh perubahan iklim seperti cabai merah dan perkembangan komoditas yang dipengaruhi oleh kondisi global seperti minyak goreng dan kedelai.  

“Contoh minyak goreng. Minyak goreng ini sekarang ini sudah mencapai level Rp16.000 hingga Rp17.000 untuk kemasan sederhana karena harga CPO [crude palm oil],” ujarnya.

Selain minyak goreng, komoditas lain yang naik adalah telur ayam ras dan cabai merah. Untuk telur ayam ras, sebelumnya turun drastis kini harganya naik. 

Namun, kenaikan ini menurutnya masih wajar mengingat ongkos dari petelur mencapai Rp19.000-Rp21.000. “Jadi harga yang wajar Rp24.000, jadi kita mesti memaklumi bahwa kita harus hidup berdampingan dan kita harus memprotect petani telur ini,” katanya.

Kemudian cabai, jelang Nataru harganya terpantau sudah naik 15 persen karena ini musim penghujan. Pengaruh cuaca ini otomatis membuat harga cabai naik dan akan bergerak normal. 

Namun di sejumlah daerah, dia mendapat laporan jika stok di satu daerah aman hingga 1,5 bulan untuk kebutuhan Nataru. “Jadi cabai ini masalahnya dari siklus cuaca, yang biasanya kering dan basah mempengaruhi dari harga cabai,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper