Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah dunia kembali melambung setelah adanya sentimen dari kebijakan produsen minyak asal Arab Saudi, yakni Saudi Aramco yang menaikkan harga jualnya karena permintaan yang kian kuat di tengah keterbatasan pasokan.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (8/11/2021) sampai dengan pukul 19.00 WIB, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Desember 2021 telah meningkat 1,69 persen menjadi US$82,64 per barel, sedangkan minyak mentah Brent mengalami peningkatan 1,43 persen menjadi US$83,32 per barel.
Dikutip dari Energyworld.com, pada Jumat (5/11/2021), Saudi Aramco secara resmi menaikkan harga jual minyak mentah Arab untuk Asia menjadi US$2,7 per barel dibandingkan dengan harga sebelumnya, yakni US$1,4 per barel.
Langkah Saudi Aramco menunjukkan bahwa masih tingginya permintaan minyak yang disebabkan oleh langkah OPEC dan eksportir minyak besar lainnya untuk tetap dengan strateginya dalam mengendalikan pasokan.
Produsen minyak terbesar di dunia itu diperkirakan akan mengerek harga di kisaran 50 sen dan US$1 per barel, menurut survei pada pekan lalu. Angka itu tidak termasuk periode singkat tahun lalu, ketika Arab Saudi dan Rusia keluar dari perang harga.
Sementara itu, organisasi negara pengekspor minyak dan sekutunya, seperti Rusia yang dikenal sebagai OPEC+, masih tetap pada rencananya mereka untuk meningkatkan produksi minyak sebesar 400.000 barel per hari yang baru dimulai pada Desember.
Baca Juga
Keputusan itu telah mengacuhkan permintaan Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang telah meminta OPEC+ untuk mempercepat produksi yang lebih banyak untuk meredam kenaikan harga.
Di sisi lain, Joe Biden juga mengatakan bahwa pihaknya memiliki cara lain untuk menghadapi harga minyak yang lebih tinggi.