Bisnis.com, JAKARTA - Realisasi investasi pada kuartal III/2021 tercatat mencapai Rp216,7 triliun, tumbuh 3,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Secara kuartalan, realisasi terkontraksi sebesar -2,8 persen (quarter-to-quarter/qtq) sebab kenaikan kasus Covid-19 yang dipicu varian Delta. Ke depannya, realisasi diperkirakan membaik pada kuartal IV/2021.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan nilai investasi pada kuartal akhir tahun ini berpotensi mengalami rebound seiring dengan pelonggaran PPKM, yang sebelumnya sempat diperketat pada Juli-Agustus lalu.
"Kami melihat bahwa aktivitas investasi pada kuartal akhir tahun ini akan berpotensi rebound di tengah percepatan pemulihan ekonomi setelah relaksasi pembatasan kegiatan masyarakat," jelas Faisal pada kajian, Jumat (29/10/2021).
Foreign Direct Investment (FDI) atau investasi asing langsung secara khusus diperkirakan akan kembali mengalami pertumbuhan di kuartal IV/2021. Katalis positif dari proyeksi ini, tambah Faisal, masih berasal dari agenda reformasi struktural dan reformasi perpajakan.
Pada kuartal III/2021, Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat lebih rendah dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). PMA pada periode tersebut terealisasi sebesar Rp103,2 triliun, atau terkontraksi secara kuartalan sebesar -2,7 persen (qtq) dan tahunan -11,6 persen (yoy).
Baca Juga
Namun, PMDN justru tumbuh positif dengan nilai realisasi Rp113,5 triliun, atau tumbuh 10,3 persen (qtq) dan 6,8 persen (yoy).
Hingga saat ini, realisasi investasi sudah mencapai 73,3 persen dari target Rp900 triliun untuk sepanjang 2021. Faisal mengestimasi kontribusi investasi dalam PDB akan berekspansi 4-5 persen di 2021.
"Kami mengestimasi gross fixed capital formation [GFCF] dalam PDB berekspansi hingga 4-5 persen di 2021," pungkasnya.