Bisnis.com, JAKARTA — Penanaman modal asing (PMA) di industri makanan minuman (mamin) tumbuh ekspansif pada Januari–September 2021. Berdasarkan catatan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), penanaman modal asing (PMA) sektor mamin sebesar US$2,08 miliar atau tumbuh 75,93 persen dibandingkan periode yang sama 2020 senilai US$1,14 miliar.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman mengatakan para investor di industri mamin lebih optimistis dibandingkan dengan tahun lalu karena perbaikan prospek ekonomi nasional.
"Kami melihat, para investor di industri mamin lebih optimistis dengan prospek di Indonesia karena pada 2020 sampai pertengahan 2021 mengalami kenaikan konsumsi yang signifikan meskipun ada dampak pandemi," kata Adhi, Jumat (29/10/2021).
Dia juga mengatakan Indonesia masih punya peluang yang besar dalam pengembangan industri mamin, baik potensi dari ketersediaan sumber daya alam maupun jumlah penduduknya.
"Jadi, investasi di Indonesia masih sangat terbuka bagi para pelaku industri mamin, karena dengan pasar yang besar ini akan sangat menguntungkan,"
Terlebih, lanjutnya, pemerintah telah mendorong penghiliran industri untuk meningkatkan nilai tambah bahan baku lokal.
Guna memperluas pasar ekspor di sektor industri mamin, Adhi meminta kepada pemerintah dapat memfasilitasi kerja sama dengan sejumlah negara mitra seperti Uni Emirat Arab (UEA). Apalagi, kata Adhi, negara-negara di UEA sudah banyak yang berinvestasi di Indonesia khususnya sektor industri mamin.
"Mereka berkolaborasi dengan para pengusaha lokal di Indonesia," imbuhnya.
Melalui keikutsertaan Indonesia pada ajang pameran tingkat internasional seperti Expo 2020 Dubai ini, Gapmmi berharap, dapat mendongkrak kinerja ekspor produk industri mamin nasional dari hasil promosi yang ditampilkan.
Dia menuturkan terdapat 20 jenis produk mamin yang telah menembus pasar ekspor UEA, di antaranya makanan olahan sereal, kopi instan, dan jus.
Sementara itu, penanaman modal dalam negeri (PMDN) di industri mamin mengalami penyusutan 14,91 persen menjadi Rp20,42 triliun dibandingkan dengan Januari-September 2020 sebesar Rp24 triliun.
Secara keseluruhan, investasi di industri manufaktur mencatatkan pertumbuhan 17,28 persen pada Januari-September 2021. Aliran investasi ke industri manufaktur pada sembilan bulan pertama tahun ini sebesar Rp236,8 triliun, naik dari periode yang sama 2020 senilai Rp201,9 triliun.