Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Listrik ke Singapura, RI Punya Tiga Skema

Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan ESDM Ida Nuryatin Finahari mengatakan bahwa pemerintah telah mengatur ketentuan ekspor listrik dalam tiga skema pilihan. 
Ilustrasi - Teknisi Pengerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) mengerjakan perawatan jaringan listrik di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (2/4/2018). /JIBI-Paulus Tandi Bone
Ilustrasi - Teknisi Pengerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) mengerjakan perawatan jaringan listrik di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (2/4/2018). /JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah telah menyediakan tiga skema dalam proyek ekspor listrik dari Indonesia ke Singapura. Aturan ini untuk mendukung ekspor listrik dari dalam energi.  

Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan ESDM Ida Nuryatin Finahari mengatakan bahwa pemerintah telah mengatur ketentuan ekspor listrik dalam tiga skema pilihan. 

Pada skema pertama, badan usaha pemegang penetapan wilayah usaha penyediaan tenaga listrik (Wilus) menjual tenaga listrik secara langsung kepada konsumen di Singapura. 

Mekanismenya melalui badan usaha yang mengajukan penetapan Wilus, kemudian mendapatkan izin usaha penyediaan listrik untuk kepentingan umum (IUPTLU) hingga mendapatkan izin usaha jual beli listrik lintas negara (IUJBLN). 

“Untuk menjual tenaga listrik secara langsung kepada konsumen di Singapura setelah kebutuhan tenaga listrik setempat dan wilayah sekitarnya terpenuhi,” katanya kepada Bisnis, Kamis (29/10/2021). 

Skema kedua adalah badan usaha pemegang Wilus menjadi independent power producer (IPP) seperti PLN atau PLN Batam. Kemudian badan usaha pemegang Wilus menjual listrik kepada konsumen di Singapura melalui skema grid to grid. 

“Skema ketiga adalah kerja sama antar pemegang Wilus melalui skema pemanfaatan bersama jaringan tenaga listrik atau power wheeling,” terangnya.

Adapun Singapura mencanangkan target kebutuhan energi bersih mencapai 4 gigawatt non intermiten pada 2035. Indonesia dipilih untuk menjadi salah satu negara pengekspor listrik dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Kepulauan Riau. 

Sejumlah perusahaan patungan Indonesia dan Singapura sepakat untuk menggarap tiga proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Pada tahap awal, ditargetkan ekspor perdana dari energi bersih ini sebesar 100 megawatt non intermiten pada 2024. 

Pertama, Medco Power dan Konsorsium PacificLight Power Pte Ltd (PLP) bersama Salim Group melalui Gallant Venture Ltd. Konsorsium ini telah mendapat izin prinsip dari Electricity Market Authority (EMA) Singapura. Pada tahap awal, kapasitas yang disalurkan ke Singapura mencapai 670 megawatt peak (MWp) atau setara 100 MW listrik non intermiten. 

Kedua, pengembangan proyek energi bersih dilakukan antara Bright PLN Batam bersama dengan PT Trisurya Mitra Bersama (Suryagen) dan perusahaan pengembang energi baru terbarukan Singapura, Sembcorp Industries.

Bright PLN Batam telah menandatangani joint development agreement (JDA) atau perjanjian pengembangan bersama untuk mengembangkan proyek penyimpanan energi dan tenaga surya terintegrasi skala besar di wilayah Batam, Bintan dan Karimun (BBK), Kepulauan Riau, Indonesia.

Ketiga, perusahaan solar energi asal Singapura Sunseap turut meneken nota kesepahaman (MoU) dengan PT Mustika Combol Indah, PT Agung Sedayu, Sumitomo Corporation, Samsung C&T Corporation, Oriens Asset Management dan Durapower Group.

Konsorsium ini menyepakati pengembangan kapasitas gabungan sistem tenaga surya sebesar 7 GWp yang dilakukan di Kepulauan Riau. Kapasitas gabungan sistem tenaga surya ini adalah salah satu proyek energi bersih interkoneksi lintas batas terbesar di Asia Tenggara. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper