Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penghiliran Industri, Sabut Kelapa Disulap Jadi Komponen Otomotif

Pengembangan sabut kelapa menjadi produk interitor otomotif dilakukan oleh PT Rekadaya Multi Adiprima (RMA) yang berlokasi di Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Pabrik pengolahan sabut kelapa di Kabupaten Lampung Timur. /Istimewa
Pabrik pengolahan sabut kelapa di Kabupaten Lampung Timur. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Penghiliran industri agro untuk menciptakan nilai tambah salah satunya dengan mengolah sabut kelapa menjadi produk interior otomotif.

Plt. Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika menyebut kelapa sebagai komoditas agro potensial dengan Indonesia sebagai penghasil terbesar.

Sebagai negara beriklim tropis, Indonesia menghasilkan lebih dari 18 juta ton kelapa setiap tahun. Sejumlah wilayah penghasil utama kelapa, antara lain di Sulawesi Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, Riau, Jambi dan Maluku Utara.

Pengembangan sabut kelapa menjadi produk interitor otomotif dilakukan oleh PT Rekadaya Multi Adiprima (RMA) yang berlokasi di Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Perusahaan ini, melalui peran Aditya Research Development Center (ARDC) sebagai pusat inovasi teknologinya, telah menghasilkan beragam jenis produk bernilai tambah tinggi berbahan baku sabut kelapa.

Contohnya adalah produk komponen otomotif door trim untuk diaplikasikan pada bagian interior kendaraan roda empat. Produk inovasi PT RMA telah digunakan oleh hampir seluruh pabrikan industri otomotif nasional, termasuk pasar ekspor, dengan pemenuhan pangsa pasar nasional lebih dari 60 persen.

Saat ini, PT RMA telah memasok kebutuhan di industri otomotif, furnitur, infrastrukur, kesehatan, dan pertahanan-keamanan

"Capaian inovasi teknologi ini adalah wujud kolaborasi dari berbagai pihak, dengan mengutamakan kualitas produk yang tinggi, yang berarti PT RMA ini mampu memenuhi persyaratan standardisasi produk industri otomotif, yang memang dikenal menghendaki kualitas komponen yang sangat tinggi," kata Putu dalam keterangan tertulis, Kamis (28/10/2021).

Menurut Putu, upaya tersebut berkontribusi pada langkah Kemenperin untuk mendorong substitusi impor khususnya pada komoditas komponen otomotif.

Di samping itu, PT RMA juga terus mengeksplorasi peluang penggunaan sabut sabut kelapa sebagai bahan baku papan biokomposit. Produk ini bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri furnitur.

“Bahkan perusahaan ini telah membuat produk alat pertahanan dan keamanan untuk kebutuhan TNI. Tentunya produk tersebut juga telah melewati pengujian standar kualitas yang sangat tinggi juga," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper