Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatatkan realisasi investasi subsektor mineral dan batu bara atau minerba mencapai US$2,7 miliar hingga kuartal III/2021. Capaian itu terbilang rendah dari target yang telah ditetapkan.
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Ridwan Djamaluddin mengatakan bahwa realisasi tersebut setara dengan 62,7 persen dari target yang dicanangkan pemerintah pada 2021, yakni US$4,3 miliar.
Ridwan mengakui, capaian tersebut tidak sesuai dengan target yang diharapkan pemerintah. Pasalnya, terdapat sejumlah faktor yang menjadi kendala investasi di dalam negeri.
“Memang ada kendala pandemi, tapi di sisi lain ada hal-hal yang kami perlu masukan dari para pihak apa yang bikin sulit,” katanya saat konferensi pers capaian kinerja kuartal III/2021, Selasa (26/10/2021).
Pemerintah, kata dia, telah menelurkan sejumlah regulasi untuk mendukung masuknya investasi di subsektor minerba. Selain itu, perkara perizinan juga terus didukung oleh pemerintah.
Kementerian ESDM, lanjutnya, terus mengupayakan penciptaan iklim investasi yang lebih nyaman bagi perusahaan.
Saat ini, Ditjen Minerba tengah mempertimbangkan untuk menerbitkan regulasi sebagai upaya pemerintah memfasilitasi proses pengajuan amdal dan izin penggunaan kawasan hutan.
Rencananya, proses pengajuan amdal program pengembangan kota hijau (P2KH) dan izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH) tidak lagi diajukan badan usaha, namun dapat difasilitasi oleh pemerintah.
“Kami sedang membuat mekanisme baru, di mana yang mengajukan adalah pemerintah, dalam hal ini Ditjen Minerba-lah yang berkomunikasi dengan KLHK [Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan] misalnya. Prinsipnya sudah menuju sana, nanti formalitasnya sudah kami siapkan” terangnya.
Seperti diketahui, target investasi di subsektor minerba tahun ini turun US$431 juta dibandingkan dengan tahun lalu. Pada 2020, target investasi yang ditetapkan pemerintah adalah US$4,7 miliar dengan realisasi US$4,2 miliar.
Dalam empat tahun terakhir, hanya dua kali realisasi investasi untuk subsektor minerba melewati target. Kondisi itu tercatat pada 2018 dengan target US$7,41 miliar, terealisasi US$7,48 miliar. Kemudian pada 2019 dengan target US$6,1 miliar, terealisasi US$6,5 miliar.