Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II masih menunda pengembangan lanjutan Bandara JB Soedirman di Purbalingga dengan memperhatikan sejumlah kondisi terkini seperti pandemi Covid-19.
VP Corporate Communication AP II Yado Yarismano mengatakan nilai pasti investasi pembangunan dan pengembangan bandara berkode saham PWL tersebut masih belum dapat diungkapkan. Namun, memang dengan dampak pandemi sejumlah rencana pengembangan bandara memang masih ditunda.
“Saat ini memang masih hold untuk pengembangannya dengan kondisi saat ini,” ujarnya, Senin (25/10/2021).
Saat ini landasan pacu atau runway Bandara JB Soedirman telah selesai dibangun sepanjang 1.600 meter dan lebar 30 meter. Selain memiliki landas pacu tersebut, bandara tersebut memiliki apron seluas 100 x 76 meter, dan taxiway sepanjang 70 x 13 meter. Dengan kapasitas tersebut, bandara dapat digunakan untuk melayani penerbangan pesawat jenis twin propeller seperti ATR 72-600.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan bahwa Bandara Jenderal Besar Soedirman sudah memulai operasinya per l 1 Juni 2021 dan kemudian dilakukan penerbangan komersial perdana per 3 Juni 2021.
Rencananya, pembangunan bandara akan dikembangkan dengan penambahan fasilitas panjang landas pacu menjadi 2.200 meter. Dengan kondisi tersebut, nantinya pesawat yang lebih besar seperti Airbus 320 dan Boeing 737-800 atau 737-900 sudah bisa mendarat di Bandara JB Soedirman.
Baca Juga
"Kapasitas terminal pun akan kemudian berganti yang sekarang masih dalam posisi terminal temporer akan kemudian menjadi permanen yang kemudian akan kami kembangkan dan insyaallah akan selesai dengan luasan 1.300 meter persegi pada awal 2023 nanti," ujarnya.
Selain itu, meskipun terminal belum selesai, bandara tersebut telah beroperasi. Pengoperasian bandara tanpa menunggu pembangunan terminal selesai menjadikannya lebih produktif dibandingkan jika harus menunggu terminal selesai dahulu.
Presiden Joko Widodo dalam tinjauannya di bandara tersebut pada 11 Juni 2021 pun menjelaskan cara-cara seperti itu juga diharapkan bisa diikuti oleh bandara-bandara lain yang kini masih dalam proses pembangunan.
Seperti diketahui Bandara Jenderal Besar Soedirman dapat memberikan kontribusi dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan aksesibilitas masyarakat di wilayah Provinsi Jawa Tengah, khususnya bagian barat dan selatan.
Utamanya kontribusi menumbuhkan ekonomi, tidak hanya di Kabupaten Purbalingga tetapi juga di Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, Wonosobo, dan juga daerah sekitarnya termasuk Kebumen.