Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri mulyani Indrawati memproyeksikan perekonomian kuartal III/2021 akan melambat dibandingkan dengan kuartal II/2021 akibat penyebaran varian Delta.
Meski demikian, kinerja ekonomi dari aktivitas dan sektor terkait dengan eskpor mampu tumbuh tinggi sehingga menopang kinerja di kuartal III/2021.
Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi di kuartal II/2021 melonjak tinggi sebesar 7,07 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), membawa Indonesia keluar dari jurang resesi selama empat kuartal berturut-turut.
"Jadi overall, untuk tahun ini kita akan memperkirakan pertumbuhan ekonomi di 4,0 [persen], di mana kuartal ketiga adalah 4,3 [persen]," ujar Menkeu pada konferensi pers APBN KITA, Senin (25/10/2021).
Untuk keseluruhan 2021, Sri Mulyani memperkirakan outlook pertumbuhan ekonomi sebesar 4 persen (yoy), lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang terkontraksi -2,07 persen persen (yoy).
Proyeksi ini tidak lepas dari kinerja ekonomi kuartal IV/2021 yang diperkirakan mengalami rebound setelah kuartal III/2021.
Baca Juga
"Untuk kuartal IV akan tetap berpotensi rebound namun mungkin lebih normal," tambah Bendahara Negara.
Di sisi lain, Sri Mulyani tetap meminta seluruh pihak untuk mewaspadai risiko dari dinamika global yang terjadi utamanya di China, Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
"Rebalancing dari berbagai kegiatan ekonomi seperti di Tiongkok, Amerika Serikat dan Eropa akan memengaruhi outlook di kuartal keempat dan terutama di tahun depan," jelasnya.