Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat capaian bauran energi baru dan terbarukan masih stagnan pada 11 persen.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan capaian bauran EBT lebih rendah 0,2 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu.
"Realisasi hampir 11 persen turun 0,2-0,3 persen karena pencatatan menggunakan posisi Agustus, dan juga ada kenaikan dari sisi yang pembangkit listrik basis fosil tapi ini tidak bisa diterjemahkan bauran EBT berkurang dari tahun lalu," katanya dalam paparannya kepada media, Jumat (22/10/2021).
Sementara itu, sepanjang kuartal III/2021 pencapaian penambahan kapasitas pembangkit EBT telah mencapai 376,04 megawatt (MW) dari target sepanjang tahun ini 875,78 MW.
Realisasi itu dikontribusikan dari PLTA Poso Peaker 2nd Expansion 130 MW, 12 unit PLTM sebesar 71,26 MW, 2 unit PLTP dengan kapasitas 55 MW, dan PLTS atap 17,88 MW.
"Di sini yang tidak ada capaian dari energi angin atau bayu bahwa kita belum ada proyek PLTB," jelasnya.
Sementara itu, dari sisi PNBP, subsektor EBTKE mencatatkan realisasi 1,63 triliun yang 97 persen di antaranya merupakan kontribusi dari wilayah kerja panas bumi eksisting berupa setoran bagian pemerintah.
Di samping itu, realisasi investasi dari subsektor EBTKE per september 2021mencapai US$1,12 miliar.
"Realisasi US$1,12 miliar dari kegiatan konservasi penghematan energi dan proyek bioenergi kemudian di solar juga berkembang termasuk PLTA jadi aneka EBT, dan paling besar dari panas bumi," ungkapnya.