Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Housing Forum, Ini Masalah Perumahan yang Dibahas

Indonesia Housing Forum bakal membahas sejumlah masalah perumahan di Indonesia.
Foto udara komplek perumahan di kawasan Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Jumat (11/6/2021). Bisnis/Abdullah Azzam
Foto udara komplek perumahan di kawasan Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Jumat (11/6/2021). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Habitat for Humanity Indonesia bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Universitas Trisakti akan menggelar Indonesia Housing Forum 2021 pada Kamis (14/10/2021).

Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia Susanto mengatakan Habitat for Humanity Indonesia setiap 2 tahun mengadakan acara Housing Forum untuk mendiskusikan masalah perumahan di Indonesia.

"Ini adalah tahun 3, kami mengadakan Housing Forum. Yang pertama 2017, tahun kedua 2019 dan tahun ketiga 2021," ujarnya dalam sambutan, Kamis (14/10/2021).

Indonesia Housing Forum merupakan satu kegiatan dari kegiatan Housing Forum di Asia Pacific yang akan diadakan di Bangkok pada tanggal 7-9 Desember mendatang.

"Hasil dari Housing Forum Indonesia juga akan dibawakan dalam forum Asia Pacifik," katanya.

Menurutnya, setelah 76 tahun merdeka, Indonesia masih mengalami permasalahan perumahan yang sangat kompleks.
Indonesia masih mengalami backlog perumahan lebih dari 7 juta dengan supply dan demand yang belum seimbang.

Backlog terjadi karena supply rumah masih kurang dari kebutuhan. Selain backlog perumahan, masalah perumahan lainnya yakni terdapat lebih dari 2 juta rumah di Indonesia masih tidak layak.

Tak hanya itu, akses air bersih dan sanitasi juga masih kurang. Masalah lainnya terkait antisipasi atas perubahan cuaca dan new normal harus mulai dipersiapkan.

"Habitat Indonesia sebagai organisasi NonProfit yang bergerak di penyediaan perumahan layak bagi keluarga tidak mampumerasa terpanggil untuk mengadakan forum diskusi ini. Dalam 24 tahun kami berdiri, kami menggalang dana masyarakat, dana CSR untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah dengan memberikan mereka rumah layak," tutur Susanto.

Habitat Indonesia telah melayani lebih dari 167.000 keluarga dan telah membangun rumah layak lebih dari 38.000 di daerah tertinggal maupun daerah bencana serta lebih dari 22.000 akses sanitasi dan air.

Menurutnya, angka tersebut masih sangat kecil dibandingkan dengan kebutuhan.

"Kami tidak bisa bekerja sendiri, kami perlu berkolaborasi dengan semua pihak untuk memikirkan dan memecahkan masalah perumahan bersama-sama," katanya.

Adapun tema Housing Forum tahun ini adalah Membangun Hunian yang Inklusif untuk Masa Depan yang Lebih Baik. Hal itu sesuai dengan Amanah dari UUD 1945 pasal 28 dimana semua Warga Negara Indonesia mempunyai akses keperumahan layak.

Susanto menilai pandemi telah mengajarkan pentingnya perumahan sebagai benteng pertahanan dari Covid-19 dimana kegiatan dilakukan di rumah.

Sektor properti terutama perumahan pun diyakini dapat membangkitkan perekonomian karena ada 350 jenis usaha dalam industri properti dan 175 industri turunannya.

"Sektor properti pun memperkerjakan lebih dari 30 juta pekerja. Membangkitkan industry properti berarti membangkitkan ekonomi nasional," ucapnya.

Oleh karena itu, diharapkan diselenggarakannya Indonesia Housing Forum 2021 ini dapat menginspirasi visi baru untuk kota dan permukiman yang lebih inklusif, sehat dan tangguh.

Indonesia Housing Forum juga diharapkan dapat memperkuat komitmen internasional terhadap SDGs dan perubahan iklim menjadi prioritas nasional dan kota.

"Selain itu, dapat membangun kolaborasi antar organisasi dengan kapasitas untuk memberi dampak dan meningkatkan sektor perumahan berbiaya rendah dan terjangkau di kawasan Asia-Pasifik," ujarnya.

Diselenggarakannya acara ini juga bertujuan untuk mengakui dan bertindak atas pentingnya perumahan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, ketahanan dan keberlanjutan dalam permukiman masyarakat.

"Tujuan lainnya yakni untuk dapat mempromosikan danmengapresiasi inisiatif perumahan terjangkau yang berdampak tinggi dan inovatif di kawasan Asia Pasifik," kata Susanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper