Bisnis.com, JAKARTA — Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) membidik peluang ekspor produk perabotan rumah tangga hingga suku cadang otomotif seiring komitmen pemerintah untuk meningkatkan perdagangan ke Amerika Latin dan Kepulauan Karibia.
Ketua Umum GPEI Benny Soetrisno mengatakan dua jenis produk ekspor itu relatif potensial untuk dijual ke pasar negara-negara yang terletak di kawasan itu. Sementara untuk produk pertanian dan perkebunan relatif sulit untuk dijadikan komoditas utama ekspor.
Alasannya, negara-negara di kawasan itu memiliki karakteristik yang mirip dengan Indonesia sebagai penghasil komoditas perkebunan dan pertanian yang besar.
“Produksi Maspion dan Polytron itu kan kebutuhan rumah tangga yang primer mulai dari panci, kompor, AC, kulkas, termos hingga ember itu kan kebutuhan yang kita bisa bersaing,” kata Benny melalui sambungan telepon kepada Bisnis, Kamis (14/10/2021).
Selain itu, kata Benny, negara-negara yang terletak di kawasan tersebut juga relatif memerlukan pasokan suku cadang otomotif untuk memenuhi kebutuhan domestik mereka. Sekalipun industri otomotif di sana dominan hasil pabrikan Jepang.
“Tapi mereka kan perlu spare parts walaupun mobilnya buatan Jepang,” kata dia.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mendorong peningkatan kerjasama dagang Indonesia bersama dengan negara-negara yang terletak di kawasan Amerika Latin dan Kepulauan Karibia.
Komitmen itu disampaikan Lutfi saat memberi keterangan dalam sesi pleno Forum Bisnis 2021 Indonesia-Latin America and the Caribbean (INA-LAC) yang bertajuk Recover Together Recover Stronger yang difasilitasi oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kamis (14/10/2021).
Indonesia, kata Lutfi, membutuhkan pasokan produk pertanian, produk berbasis sumber daya, produk manufaktur dan jasa dari negara-negara di kawasan Amerika Latin dan Kepulauan Karibia itu. Di sisi lain, dia menambahkan, eksportir Indonesia dapat menyediakan berbagai produk makanan olahan, barang setengah jadi hingga produk manufaktur.
“Saya yakin untuk meningkatkan kinerja perdagangan antar negara kita tidak hanya harus menjual banyak tetapi juga membeli banyak barang,” kata dia.
Adapun kinerja ekspor Indonesia pada tahun ini ke negara-negara kawasan Amerika Latin dan Kepulauan Karibia sudah menyentuh sekitar US$1,7 miliar atau meningkat 54,8 persen jika dibandingkan dengan torehan tahun lalu.
Di sisi lain, impor dari kawasan itu turut menunjukkan pertumbuhan yang positif sebesar 4,17 persen jika dibandingkan tahun lalu.