Bisnis.com, JAKARTA – PT Indika Energy Tbk. (INDY) melalui anak usahanya PT Kideco Jaya Agung atau Kideco melaksanakan eksplorasi tambang batu bara dengan target menyelesaikan 35 lubang sedalam 6.167 meter.
Langkah tersebut disinyalir sebagai respons terhadap kenaikan harga batu bara di pasar global. Bursa ICE Newcastle mencatat harga batu bara di pasar global mencapai US$238,6 per metrik ton.
Berdasarkan keterbukaan informasi, kegiatan pemboran perusahaan itu pada Oktober sebagai lanjutan aktivitas sesuai dengan rencana tahunan yang telah dicanangkan sebelumnya.
Sepanjang bulan ini, Kideco juga merencanakan kegiatan eksplorasi pada Blok Roto Samurangau, yaitu pada area Roto Selatan, Roto Selatan G, dan Samurangau.
Kemudian pada Blok Susubang Uko, yaitu di area Uko, dan Blok Samu Biu. “Kegiatan pemboran pada bulan Oktober direncanakan dapat menyelesaikan 35 lubang dengan target kedalaman 6,167.00 meter,” tulis keterbukaan informasi dikutip Senin (11/10/2021).
Adapun, kegiatan pemboran tersebut dikerjakan oleh tiga kontraktor pemboran PT Kideco Jaya Agung, yaitu PT Mintec Abadi (Mintec), PT Sumagud Sapta Sinar (Sumagud), dan PT Inti Bangun Mulya (IBM).
Dalam pembagian area kerja, Mintec mengerjakan kegiatan pemboran pada area Samu Biu, Sumagud mengerjakan kegiatan pemboran pada area Pit Roto Selatan, sedangkan IBM mengerjakan kegiatan pemboran pada area Samurangau, Samu Bio, dan Uko.
Anak Usaha Indika Energy lainnya, PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU) juga sempat melaporkan aktivitas eksplorasi pada Juli 2021.
Kegiatan itu dilakukan di Blok Swalang Mea dan Swalang Blok C. Adapun, pengerjaan eksplorasi dilakukan oleh PT Greenland Resources dengan total biaya Rp1,5 miliar.
Sebelumnya, Head of Corporate Communication PT Indika Energy Tbk. Ricky Fernando menjelaskan bahwa perusahaan berencana meningkatkan produksi menjadi 35,7 juta ton melalui anak usaha PT Kideco Jaya Agung. Angka tersebut naik dari target sebelumnya, yakni 30 juta ton.
Selain itu, peningkatan produksi juga akan dilakukan anak usaha Indika lainnya, yakni PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU). Target produksi direvisi dari sebelumnya 1,4 juta ton menjadi 1,6 juta ton pada 2021.
Lewat dua anak usaha tersebut, Indika menaikan target produksi hingga 5,9 juta ton pada tahun ini.
“Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai target ini,” katanya kepada Bisnis, Rabu (6/10/2021).
Selain produksi, perseroan juga optimistis terhadap pertumbuhan pendapatan, melihat harga batu bara yang kian memanas. Indika membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 14 persen menjadi US$1.288 juta dan laba US$12 juta pada semester I/2021.
Kinerja itu ditopang oleh anak usaha INDY per semester I/2021, yakni Kideco 63 persen, Petrosea 13 persen, PT Indika Indonesia Resources (IIR) 12 persen, Tripatra 7 persen, PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) 2 persen, serta Interport dan lainnya 3 persen.