Bisnis.com, JAKARTA – Kaum milenial diperkirakan menjadi pangsa terbesar dalam sektor properti dalam 5 tahun mendatang.
Mortgage & Secured Loan Business Head CIMB Niaga Heintje Mogi mengatakan CIMB Niaga menawarkan produk KPR untuk milenial sangat beragam agar kaum milenial dapat memiliki rumah.
Menurutnya, milenial bisa mudah memiliki rumah. Pasalnya, penghasilan milenial saat ini berbeda dengan penghasilan generasi baby boomer dan generasi X saat bekerja.
"Saya lihat penghasilan milenial saaat ini besar bisa naik 100 persen hingga 200 persen dalam waktu 2 tahun, ini berbeda dengan pencapaian penghasilan kita waktu di awal kerja yang butuh bertahun-tahun untuk bisa mencapai penghasilan itu," ujarnya dalam webinar, Selasa (5/10/2021).
CIMB Niaga, lanjutnya, menawarkan sejumlah program KPR yang sangat panjang. Untuk mensiasati besaran kredit, terdapat program kredit yang cukup panjang sebesar 20 tahun hingga 25 tahun. Lalu terdapat paket kredit dengan bunga pasti atau fixed rate 5 tahun, 10 tahun, dan 15 tahun.
"Kami siapkan paket-paket milenial. Pasar pembeli properti dalam 5 tahun ke depan akan dikuasai milenial," tuturnya.
Baca Juga
Ditambah lagi, saat ini suku bunga kredit sangat rendah dalam 20 tahun terakhir sehingga menjadi momentum tepat dalam membeli properti.
Heintje mengimbau milenial tak takut dalam membeli properti sebagai tempat tinggal maupun sebagai instrumen investasi.
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda menuturkan generasi milenial perlu diberikan edukasi mengenai investasi properti. Pasalnya, masih banyak milenial yang belum mengetahui proses KPR yang tidak sulit dan banyak program KPR yang sesuai dengan milenial.
"Milenial perlu edukasi untuk beli properti. Bukan enggak mau, tapi belum mendapat informasi terkait bunga, dan program milenial. Saat ini milenial punya peranan penting. Milenial yang ingin berinvestasi properti pun juga ada orang tua yang membantu dalam pembayaran," katanya.
Menurutnya, saat ini merupakan waktu yang tepat dalam berinvestasi properti. Pasalnya, banyak stimulus properti dari pemerintah dan sejumlah program diskon dari pengembang.
"Belilah properti yang masih dalam tahap soft launching karena harga lebih murah dibandingkan nanti saat rumah dan kawasan sekitarnya telah selesai dibangun," ucapnya.
Sementara itu, Country Manager Rumah.com Marine Novita menuturkan terdapat tiga hambatan utama yang membuat generasi milenial belum membeli rumah sendiri.
"Yang menjadi hambatan utama bagi generasi milenial dalam membeli properti sendiri itu tidak memiliki cukup uang atau tabungan," ujarnya.
Kedua, belum menikah. Hal ini membuat banyak milenial merasa belum perlu membeli rumah sendiri. Ketiga, masih ingin merawat orangtuanya.
"Tiga hal itu menjadi hambatan utama bagi milenial untuk pindah atau membeli properti sendiri," katanya.
Selain tiga hal di atas, ada beberapa hal yang menjadi hambatan bagi generasi milenial untuk membeli rumah.
Mulai dari belum menemukan lokasi yang disukai atau tepat, harga rumah atau properti yang terlalu mahal, tidak familiar dengan proses membeli atau mencari rumah, merasa rumah keluarga masih muat untuk ditempati, hingga merasa lebih baik menempati rumah orang tua.
"Hal itu pada akhirnya membuat sebagian milenial berpikir untuk menabung saja terlebih dahulu daripada membeli rumah atau mengambil KPR rumah," tutur Marine.