Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUPTL PLN 2021-2030, Interkoneksi Jaringan Listrik Antarpulau Digeber

Pemerintah membidik pengembangan interkoneksi listrik antarpulau besar dan internasional dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2021–2030.
Teknisi memasang jaringan kelistrikan baru di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (21/2/2019)./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Teknisi memasang jaringan kelistrikan baru di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (21/2/2019)./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah membidik pengembangan interkoneksi listrik antarpulau besar dan internasional dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2021–2030.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memaparkan bahwa pemerintah mendorong pengembangan interkoneksi jaringan listrik di dalam pulau maupun antarpulau.

“Pada 2024 diharapkan interkoneksi dalam Pulau Kalimantan-Sulawesi sudah terwujud sebagai bagian dari rencana pemerintah untuk interkoneksi seluruh pulau besar, yaitu Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi,” katanya Selasa (5/10/2021).

Dalam paparannya, terdapat empat proyek yang sudah masuk dalam daftar rencana RUPTL. Pertama, interkoneksi Sumatra-Banga 150 kV pada 150 kV. Kedua, interkoneksi Sumatra-Malaysia pada 2030 sebesar 500 kV. Ekspor listrik ini sebagai upaya mendukung kerangka kerja sama Asean Power Grid.

Ketiga, interkoneksi Kalimantan pada 2023 sebesar 150 kV. Keempat, interkoneksi Sulawesi Bagian Utara (Sulbagut)-Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel), yakni Tambu–Bangkir yang COD pada 2024 sebesar 150 kV.

“Dalam RUPTL ini juga direlokasi pembangkit yang utilitasnya rendah ke wilayah yang lebih membutuhkan. Sinergi PLN dan seluruh stakeholder mempunyai peran penting dalam infrastruktur ketenagalistrikan,” ujar Menteri ESDM.

Sementara itu, pemerintah mencatat ada enam proyek yang masih dalam narasi dan masih perlu kajian dalam rencana interkoneksi ini. Berikut daftarnya:

  1.       Interkoneksi Sumatra-Singapura (termasuk interkoneksi Sumatra-Bintan) mendukung kerangka kerja sama Asean Power Grid.
  2.       150 kV interkoneksi Sumatra-Jawa (diperlukan kajian lebih lanjut mempertimbangkan supply dan demand).
  3.       150 kV interkoneksi Bali-Lombok (diperlukan kajian lebih lanjut untuk mendukung rencana interkoneksi Jawa-Nusa Tenggara).
  4.       150 kV interkoneksi Bangka-Belitung (diperlukan kajian lebih lanjut untuk mendukung rencana interkoneksi Sumatra-Kalimantan).
  5.       Interkoneksi Belitung-Kalimantan (diperlukan kajian lebih lanjut sebagai bagian dari program super grid Nusantara).
  6.       160 kV interkoneksi Baubau-Sulbangsel (diperlukan kajian lebih lanjut untuk mendukung keandalan Baubau).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper