Bisnis.com, JAKARTA — PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) berencana memperluas pangsa pasar pupuk nonsubsidi. Hal itu sesuai dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir yang mengatakan market pupuk nonsubsidi terus meningkat sebesar 53 persen.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi menyatakan kesiapannya untuk menggarap peluang tersebut dengan dukungan fasilitas produksi yang efisien dan berkapasitas besar.
"Jadi, disamping kewajiban untuk memenuhi pupuk subsidi, kami juga siap untuk bersaing dan meningkatkan pangsa pasar pupuk nonsubsidi. Bahkan tidak hanya di pasar domestik, kita juga menargetkan peningkatan pangsa pasar di Asia Pasifik," kata Rahmad, dalam keterangannya, Minggu (3/1/2021).
Dia juga menerangkan, produk nonsubsidi Pupuk Kaltim yakni Urea Daun Buah telah menguasai pasar di Indonesia. Sementara itu pupuk NPK Pelangi diandalkan petani dalam meningkatkan produksi pangan dan hortikultura serta perkebunan.
Hingga 21 September 2021, distribusi pupuk nonsubsidi dalam negeri Pupuk Kaltim mencapai 800.000 ton Urea Daun Buah atau 72 persen dari target 1,1 juta ton. Adapun untuk NPK Pelangi mencapai 120.000 ton atau 60 persen dari target 200.000 ton pada 2021.
Pupuk Kaltim yang merupakan bagian dari Pupuk Indonesia Group, saat ini merupakan produsen urea terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara dengan kapasitas produksi mencapai 3,43 juta ton per tahun.
Dengan besaran kapasitas tersebut, Pupuk Kaltim menjadi salah satu dari lima besar produsen urea terbesar di Asia Pasifik. Pada 2020, 72 persen dari volume penjualan Urea Pupuk Kaltim menyasar pasar nonsubsidi domestik dan ekspor, dengan terlebih dahulu memastikan kebutuhan dalam negeri terpenuhi.
Rahmad melanjutkan untuk meningkatkan penggunaan pupuk nonsubsidi dalam negeri, pihaknya menciptakan ekosistem untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani Indonesia di bawah program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (Makmur).
Program tersebut mempertemukan berbagai stakeholders di industri pertanian, mulai dari petani, distributor pupuk dan pestisida, pemerintah daerah, offtaker, hingga lembaga keuangan dan asuransi.
Hingga Agustus 2021, program Makmur Pupuk Kaltim telah dilaksanakan di lahan seluas 9.231 hektar atau sudah mencapai 77 persen dari total target 12.000 hektar di 2021. Sebanyak 6.535 petani telah merasakan manfaat langsung dari program ini, dengan peningkatan rata-rata produktivitas untuk tanaman padi sebesar 137 persen dan jagung 145 persen, serta peningkatan keuntungan yang didapatkan petani rata-rata untuk tanaman padi sebesar 151 persen dan jagung 145 persen.