Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menyambut positif susunan direksi dan komisaris baru yang terbentuk pascamerger Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pelabuhan.
Ketua Umum ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi berharap merger tersebut tak sebatas aksi korporasi, tetapi juga memudahkan pengguna jasa. Misalnya dalam hal penyederhanaan birokrasi dengan adanya sejumlah mandat yang dilimpahkan kepada sub holding.
Hal ini membuat pengambilan kebijakan tak harus dilakukan secara terpusat. Belum lagi upaya untuk mengintegrasikan sistem layanan menjadi satu.
“Terpilihnya direksi baru, punya tantangan tak mudah tapi tentunya kami selalu bersikap positif saja memberikan kesempatan dulu kepada mereka [direksi] bekerja terlebih dahulu dan nantinya kami akan lihat,” ujarnya, Sabtu (2/10/2021).
Yukki menilai merger ini harus mampu membuktikkan diri menjadi kisah yang menarik dari sisi keuangan dan operasional serta dampaknya terhadap rantai pasok di Indonesia. Bahkan, jika ke depannya Pelindo sudah kuat, dia meyakini perusahaan tersebut bisa menjadi mengubah wajah pelabuhan Indonesia di luar negeri.
Seperti diketahui, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar usai penandatanganan akta penggabungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pelabuhan telah menyepakati susunan dewan komisaris dan direksi yang baru.
Baca Juga
Setelah ditekennya akta penggabungan atau merger, maka PT Pelabuhan Indonesia II (persero) atau Pelindo II menjadi surviving entity atau perusahaan penerima penggabungan. Dalam jajaran dewan komisaris dan direksi baru ini, Arif Suhartono ditunjuk sebagai nahkoda utama.
Nama direksi lainnya yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Pelindo I yakni Prasetyo juga ikut mengisi jajaran direksi Pelindo merger. Ada juga Direktur Utama Pelindo III Boy Robyanto dan Direktur Operasional dan Komersial Pelindo III Putut Sri Muljanto.
Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan penggabungan ini dilakukan untuk membuat industri kepelabuhanan nasional yang lebih kuat, meningkatkan konektivitas maritim di seluruh Indonesia, serta meningkatkan kinerja dan daya saing BUMN di bidang kepelabuhanan.
Penggabungan akan dapat memaksimalkan sinergi dan penciptaan nilai tambah. Salah satunya terbuka peluang perusahaan untuk go global. Integrasi ini menempatkan Pelindo menjadi operator terminal peti kemas terbesar ke-8 di dunia.
"Alhamdulillah, penggabungan empat BUMN pelabuhan, terintegrasi menjadi satu Pelindo sudah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan, dan PP dari Presiden Joko Widodo dalam juga sudah disahkan,” ujarnya, Jumat (1/10/2021).
Dewan Komisaris
Komut/independen: Marsetio
Komisaris independen : Irma Suryani Chaniago
Komisaris independen : Heru sukanto
Komisaris :
1. Antonius Ranier Haryanto
2. R agus H Purnomo
3. Didi sumedi
4. Sudung Situmorang
Direksi
Direktur Utama : Arif Suhartono
Wakil Direktur Utama :Hambra
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Mega Satria
Direktur SDM dan Umum : Ihsanuddin Usman
Direktur Strategi: Prasetyo
Direktur Investasi: Boy Robyanto
Direktur Pengelola: Putut Sri Muljanto