Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 127.300 orang per Agustus 2021, atau turun 21,19 persen secara tahunan.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan tren kunjungan wisatawan mancanegara pada bulan ini masih mengalami kendala secara bulanan. Alasannya, jumlah kunjungan pada Agustus tahun ini hanya mencapai 127.300 orang atau turun 6 persen dibandingkan dengan bulan lalu.
“Apalagi kalau dibandingkan Agustus 2020 secara tahunan, kunjungan wisatawan mancanegara masih rendah atau turun hingga 21,19 persen,” kata Margo saat mengadakan konferensi pers, Jumat (1/10/2021).
Margo mengatakan kunjungan wisatawan mancanegara itu masih menyumbungkan devisi terbilang tinggi bagi perekonomian nasional. Apalagi, bagi sejumlah daerah yang bertumpu pada sektor pariwisata.
Sepanjang Januari-Agustus 2021, jumlah kunjungan wisman juga anjlok 69,17 persen menjadi 1,06 juta orang dibandingkan pada Januari-Agustus 2020 sebanyak 3,44 juta kunjungan.
Adapun, dia menambahkan tingkat penghunian kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada Agustus 2021 mencapai 25,07 persen atau turun sebesar 7,86 poin dibandingkan dengan TPK Agustus 2020 sebesar 32,93 persen.
Baca Juga
“Sebaliknya, TPK bulan Agustus 2021 mengalami peningkatan sebesar 2,69 poin jika dibandingkan dengan bulan Juli 2021,” kata dia.
Berdasarkan laporan BPS, rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel klasifikasi bintang selama bulan Agustus 2021 tercatat sebesar 1,60 hari, turun sebesar 0,04 poin jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap pada bulan Agustus 2020.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menargetkan perolehan devisa dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mencapai di angka US$0,47 miliar sampai US$1,7 miliar pada tahun depan. Target itu seiring dengan rencana pemerintah untuk membuka kembali sejumlah destinasi pariwisata unggulan pada akhir tahun ini.
“Ini matriksnya sudah disepakati dengan DPR yaitu kontribusi PDB pariwisata 4,3 persen, pada 2022 total nilai devisa US$0,47 miliar sampai dengan US$1,7 miliar,” kata Sandi saat memberi keterangan pers, Senin (27/9/2021).
Sandi mengatakan kementeriannya bakal berfokus untuk mengoptimalkan lama kunjungan dan jumlah konsumsi pelancong saat berwisata di dalam negeri. Dengan demikian, dia mengatakan terdapat sejumlah segmentasi pelancong yang bakal ditargetkan di tengah rencana pemulihan kembali sektor pariwisata di Tanah Air.
“Dengan batas bawah US$0,47 miliar sampai US$1,7 miliar bisa tercapai tahun depan,” kata dia.
Di sisi lain, menurut dia, target itu juga relatif dapat terlaksana lantaran Indonesia menjadi tuan rumah dari Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 yang dimulai pada 1 Desember 2020 hingga 30 November 2022.