Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BKPM Siap Tawarkan 32 Proyek Investasi Prospektif ke Investor, Nilainya Rp150 Triliun

Dari total 32 proyek investasi yang ada di Tanah Air, 21 di antaranya masuk ke kategori Pre-FS dan 11 lainnya masuk ke kategori IPRO.
Pekerja membangun konstruksi gedung bertingkat di kawasan Daan Mogot, Tangerang, Kamis (3/8)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pekerja membangun konstruksi gedung bertingkat di kawasan Daan Mogot, Tangerang, Kamis (3/8)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkap terdapat 32 proyek potensi investasi yang dimiliki di Indonesia.

Proyek-proyek tersebut terbagi menjadi 2 (dua) kategori yaitu prastudi kelayakan atau prefeasibility study (Pre-FS) dan proyek investasi yang siap ditawarkan atau investment project ready to offer (IPRO).

Deputi Perencanaan Investasi Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nurul Ichwan mengatakan, dari total 32 proyek investasi yang ada di Tanah Air, 21 di antaranya masuk ke kategori Pre-FS dan 11 lainnya masuk ke kategori IPRO.

Sebanyak 32 proyek prospektif yang akan ditawarkan Indonesia kepada investor bernilai hingga US$10,4 miliar atau Rp150,55 triliun.

Hal itu disampaikan oleh Nurul pada Indonesia Investment Webinar Series 2021, Rabu (29/9/2021), yang di antaranya dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo, dan Asisten CEO Federasi Bisnis Singapura (Singapore Business Federation) Darius Lim.

"Berdasarkan data yang sudah kami simpan, terdapat dua kelompok proyek investasi yang ingin kami tawarkan. Pertama proyek prefeasibility study yang berisi 21 proyek, dan kedua proyek IPRO atau 11 proyek yang siap ditawarkan. Secara total, ada 32 proyek yang ingin kami tawarkan untuk anda pertimbangkan," ujar Nurul secara virtual, Rabu (29/9/2021).

Secara rinci, total nilai investasi yang ada pada proyek prastudi kelayakan atau Pre-FS adalah US$6,37 miliar atau Rp92,5 triliun (kurs Rp14.500 per dolar AS). Proyek ini terdiri dari 6 (enam) proyek pariwisata; 7 (tujuh) Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan taman industri; 6 (enam) industri terintegrasi kawasan industri; serta 2 (dua) infrastruktur, yang tersebar di 15 provinsi di Indonesia.

Sementara itu, total nilai investasi pada proyek yang sudah siap ditawarkan atau IPRO adalah US$4,03 miliar atau setara dengan Rp58,50 triliun. Proyek ini terdiri dari 6 (enam) sektor infrastruktur dan (5) lima sektor non-infrastruktur.

Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo menyampaikan bahwa Singapura merupakan pilihan negara yang tepat untuk dilaksanakannya promosi proyek investasi di Indonesia.

Pasalnya, negara itu merupakan salah satu negara utama yang melakukan investasi di Indonesia. Selama 6 (enam) tahun berturut-turut, Singapura menjadi negara yang menanamkan modal terbesar di Indonesia.

"Tahun ini sampai semester I [2021], investasi Singapura sudah mencapai US$4,7 miliar," tutur Suryo pada sambutannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper