Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merehabilitasi Jaringan Irigasi (JI) Rentang di Jawa Barat. Rehabilitasi tersebut dinilai dapat meningkatkan produktivitas lahan di tiga kabupaten lebih dari dua kali lipat dan dijadwalkan rampung pada 2024.
Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung mendata, Jaringan Irigasi Rentang mampu mengairi 87.840 hektare. Jaringan irigasi tersebut mengairi lahan di tiga kabupaten, yakni Majalengka (1.094 hektare), Cirebon, (20.571 hektare), dan Indramayu (66/175 hektare).
“Sekarang progres pekerjaannya sudah mencapai 29,12 persen,” kata Kepala BBWS Cimanuk Cisanggarung Ismail Widadi melalui keterangan resmi, Selasa (28/9/2021).
Saat ini, indeks intensitas penanaman (IP) JI Rentang mencapai 130 persen. Rehabilitasi tersebut dinilai dapat meningkatkan IP JI Rentang ke level 250 persen atau naik hampir dua kali lipat.
Secara umum, ada lima kegiatan dalam proyek rehabilitasi JI Rentang, yakni memastikan ketersediaan debit air dari Bendungan Jatigede, perbaikan sarana prasarana JI, penyempurnaan sistem JI sesuai dengan ketersediaan air dan pola tanam, penguatan institusi kelembagaan, serta pemberdayaan petani.
Proyek rehabilitasi JI Rentang telah dilakukan pada 2015–2018. Adapun, rehabilitasi tersebut dilanjutkan sejak 2020 dengan fokus utama modernisasi JI Rentang.
Ismail menyampaikan bahwa pihaknya akan meningkatkan kapasitas saluran induk JI Rentang sepanjang 73,4 kilometer. Secara rinci, saluran induk yang akan direhabilitasi adalah saluran induk Cipelang (12,4 kilometer), Barat (30,8 kilometer), dan Utara (30,2 kilometer).
Selain itu, pemerintah juga akan meningkatkan saluran sekunder kiri sepanjang 199 kilometer dan saluran pembuang kiri sekitar 465 kilometer. Ismail berujar, pihaknya juga akan melakukan pekerjaan telemetri di 46 lokasi dan telecontrol di 8 lokasi.
“Pekerjaan modernisasi ini tidak main-main karena membutuhkan anggaran yang besar, yaitu senilai Rp5,5 triliun dan dikerjakan hingga 2024 dengan melibatkan 10 kontraktor,” ucapnya.
Ismail mencatat, saat ini total kapasitas produksi lahan yang diairi JI Rentang mencapai 500 ton per tahun. Menurutnya, total kapasitas produksi tersebut bisa melesat 140 persen menjadi 1,2 juta ton per tahun setelah rehabilitasi JI Rentang.