Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menyatakan bahwa pemulihan sektor pariwisata dapat berasal dari anggaran yang dialokasikan bagi sejumlah kementerian, tidak hanya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kemenparekraf.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Koordinasi Nasional Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2021. Rapat itu digelar oleh Kemenparekraf secara daring pada Senin (27/9/2021).
Sri Mulyani membenarkan bahwa pemerintah melakukan pemangkasan anggaran Kemenparekraf pada 2020 dan 2021. Realokasi anggaran di kementerian itu terjadi empat kali tahun ini, sehingga pagu anggaran yang awalnya Rp4,9 triliun menjadi hanya sebesar Rp2,88 triliun.
Meskipun begitu, dia menjelaskan bahwa pengurangan anggaran Kemenparekraf tidak berarti menjadi hambatan pemulihan sektor pariwisata. Upaya pemulihan itu dilakukan melalui kerja berbagai pihak dan bukan hanya dari satu kementerian.
"Belanja memang tidak selalu akan melalui Kemenparekraf, karena pariwisata itu dimensinya cukup banyak. Bisa saja melalui kementerian lain, tapi bisa dikoordinasikan Kemenparekraf untuk pariwisata," ujar Sri Mulyani pada Senin (27/9/2021).
Dia mencontohkan pengembangan pariwisata dilakukan pemerintah daerah, melalui program dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), yang notabene mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat. Pemerintah pun sebelumnya menggalakkan program kerja dari tempat wisata, seperti work from Bali, yang kemudian tak berjalan optimal.
Baca Juga
Selain itu, Sri Mulyani menyebutkan bahwa anggaran untuk subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR) yang disalurkan perbankan turut membantu pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif. Subsidi tersebut membuat para pelaku usaha bisa memperoleh sumber dana tanpa terbebani bunga.
"Seperti pengembangan akses jalan ke tempat wisata pun itu dari anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat [PUPR], soal bandara juga itu dari [anggaran] Kementerian Perhubungan, sehingga daerah wisata memiliki akses yang lebih baik," ujarnya.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa pengembangan pariwisata menjadi salah satu tujuan pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional. Sektor itu digadang-gadang akan dikembangkan agar mampu memberikan sumbangsih bagi perekonomian negara dengan skala sebesar sektor manufaktur.