Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ingin Produk Lebih Bersaing, Indonesia Incar Percepatan Negosiasi Dagang dengan Sejumlah Negara

Kementerian Perdagangan menargetkan sejumlah negosiasi perdagangan dapat diluncurkan dan selesai dalam waktu cepat, sehingga produk ekspor Indonesia memiliki akses pasar yang lebih besar.
Ilustrasi sejumlah truk membawa muatan peti kemas di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/2/2020)./ ANTARA - M Risyal Hidayat
Ilustrasi sejumlah truk membawa muatan peti kemas di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/2/2020)./ ANTARA - M Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perdagangan menargetkan sejumlah negosiasi perdagangan dapat diluncurkan dan selesai dalam waktu cepat, sehingga produk ekspor Indonesia memiliki akses pasar yang lebih besar.

Selain Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab (Indonesia-Uni Arab Emirate Comprehensive Economic Partnership Agreement/I-UAE CEPA) yang diharapkan selesai dirundingkan dalam kurun setahun, Indonesia juga menargetkan Indonesia-Canada CEPA selesai dalam waktu relatif cepat.

Kesepakatan yang telah diluncurkan pada 21 Juni 2021 itu bakal menjadi kerja sama perdagangan pertama Indonesia dengan negara Amerika Utara.

“Negosiasi ini merupakan upaya strategis untuk membuka peluang penetrasi produk Indonesia ke wilayah tersebut,” kata Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag Djatmiko Bris Witjaksono kepada Bisnis, Sabtu (25/9/2021).

Djatmiko mengatakan, pemerintah berharap produk Indonesia bisa makin bersaing dengan negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara yang telah lebih dahulu memiliki perjanjian dagang dengan Kanada.

Sebagaimana diketahui, beberapa negara Asia Tenggara telah bergabung dalam Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP), di antaranya adalah Vietnam dan Malaysia.

“Beberapa komoditas ekspor unggulan Indonesia ke Kanada, antara lain karet, alas kaki, kakao, ban kendaraan, dan turbin,” katanya.

Selain dalam skema CEPA, pemerintah juga berharap kesepakatan perdagangan dalam bentuk limited trade deal (LTD) dengan Amerika Serikat bisa segera dirampungkan.

Meski demikian, LTD dengan Amerika Serikat masih dalam tahap penjajakan dan belum membuahkan pembicaraan lebih lanjut.

Berbeda dengan FTA dan CEPA, LTD hanya akan mencakup beberapa produk prioritas yang disepakati kedua negara. Keterbatasan tersebut diharapkan bisa menyederhanakan durasi perundingan yang biasanya memakan waktu bertahun-tahun.

“Keterbatasan cakupan pada skema LTD diharapkan dapat membuat proses perundingan menjadi lebih singkat, sehingga dapat segera disepakati kedua negara,” terang Djatmiko.

Selain itu, ada pula usulan negosiasi perdagangan dengan Inggris Raya. Perundingan tersebut masih dalam tahap diskusi awal terkait kemungkinan pembentukan perundingan perjanjian perdagangan bilateral antarkedua negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper