Bisnis.com, JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas mencatat realisasi produksi siap jual atau lifting migas per Agustus 2021 baru mencapai 96 persen dari target.
Berdasarkan data SKK Migas, realisasi lifting migas per Agustus 2021 baru mencapai 1,64 juta barel setara minyak per hari (BOEPD) atau 96 persen dari target yang ditetapkan sepanjang tahun ini sebesar 1,71 juta BOEPD.
Realisasi itu terdiri atas lifting minyak yang tercatat 660.000 barel minyak per hari (BOPD) atau 93,6 persen dari target tahun ini sebanyak 705.000 bopd.
Sementara itu, realisasi lifting gas tercatat 5.505 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 97,6 persen dari target tahun ini sebanyak 5.638 MMSCFD.
Lebih lanjut, untuk realisasi reserve replacement ratio per Agustus 2021 tercatat mencapai 519,93 juta barel setara minyak (MMBOE) atau 83,21 persen, sedangkan reserve replacement ratio yang ditargetkan pada tahun ini adalah mencapai level 100 persen atau 625 MMBOE.
Dari sisi investasi di sektor hulu migas, capaiannya per Agustus 2021 masih tercatat rendah karena masih kurang dari separuh target yang dicanangkan. Realisasi investasi yang telah tercatat adalah US$6,13 miliar, atau hanya 49,5 persen dari target sepanjang tahun ini sebesar US$12,38 miliar.
Kendati demikian, seiring dengan kenaikan harga minyak dunia yang terjadi sepanjang tahun ini, realisasi penerimaan negara per Agustus 2021 telah berhasil melampaui target.
Total penerimaan negara dari sektor hulu migas tercatat US$9,12 miliar, atau 125 persen dari target 2021 senilai US$7,28 miliar.
Adapun, SKK Migas mencatat realisasi anggaran cost recovery sebesar US$4,9 miliar, atau telah mencapai 60,7 persen dari anggaran cost recovery yang dipatok pemerintah sepanjang tahun ini sebanyak US$8,07 miliar.