Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat terus mendorong budaya berjalan kaki dibandingkan penggunaan kendaraan bermotor. Pemerintah daerah (Pemda) diminta agar senantiasa menyiapkan fasilitas yang baik seperti memperbaiki trotoar.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi menyebut berjalan kaki juga termasuk salah satu moda transportasi yang ramah lingkungan. Jalan kaki dilakukan bukan karena tidak punya kendaraan, melainkan karena hak dan kewajiban mewujudkan transportasi yang aman, sehat, dan selamat.
"Saya melihat ke depan transportasi yang harus kita dorong dan bangun betul adalah transportasi yang berbasis angkutan umum/massal dan green transportation. Contohnya penggunaan sepeda, sepeda listrik, dan pejalan kaki," ujarnya dalam Bincang-bincang Santai Koalisi Teman Sejati yang digelar virtual, Senin (20/9/2021).
Budi menyebut, saat ini polusi di Indonesia semakin parah. Maka dari itu, Kemenhub ingin mendorong penggunaan sepeda dan jalan kaki yang lebih ramah emisi dibandingkan kendaraan bermotor.
Di tahun ini, sambungnya, pemerintah sudah memperbaiki kualitas pedestrian trotoar di beberapa kota besar, salah satunya di Pekanbaru. Hal itu dilakukan untuk mendorong kesadaran masyarakat terkait masalah polusi udara.
Dia juga berharap transportasi umum yang sudah dibangun di 10 kota besar saat ini tentunya akan menjadi suatu pilihan yang utama untuk pergerakan masyarakat di sebuah perkotaan. Namun untuk menyimbangkan itu dibutuhkan penggunaan sepeda dan trotoar bagi pejalan kaki.
Baca Juga
"Kemarin saya lihat di kota-kota besar memperbaiki beberapa kualitas untuk pejalan kaki di trotoar. Saya kira komunitas pejalan kaki bersama dengan kita coba bikin mungkin satu kegiatan yang intinya adalah mendorong kepada masyarakat semakin kesadaran kita menyangkut masalah polusi udara," tuturnya.
Lebih lanjut Budi mengaku bahwa keselamatan transportasi tidak akan terwujud bila hanya Kemenhub yang bergerak. Seluruh pemangku kepentingan dan stakeholder terkait harus andil dalam upaya tersebut.
"Tentunya kita harus berkolaborasi tidak hanya dari Kementerian Perhubungan saja, tapi juga dari semua pemerhati transportasi dan yang kita ingin negara kita semakin lama eksistensinya menyangkut masalah polusi udara bisa kita tekan betul dan kita perbaiki," ucap Budi.