Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian ESDM Target Pembangunan 31.859 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Pada 2030

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pembangunan 522 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) sepanjang 2021 dan tembus 31.859 unit pada 2030.
Petugas mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di kawasan Fatmawati, Jakarta, Sabtu (12/12/2020). Fast charging 50 kW ini didukung berbagai tipe gun mobil listrik. ANTARA FOTOrn
Petugas mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di kawasan Fatmawati, Jakarta, Sabtu (12/12/2020). Fast charging 50 kW ini didukung berbagai tipe gun mobil listrik. ANTARA FOTOrn

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pembangunan 522 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) sepanjang 2021 dan tembus 31.859 unit pada 2030.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan bahwa target itu ditujukan untuk mengakomodir potensi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) roda empat yang diperkirakan mencapai 2,2 juta unit pada 2030.

“Hingga Agustus 2021, Indonesia telah dapat KBLBB sebanyak 1.478 unit untuk roda empat, 188 unit untuk roda tiga dan 7.526 unit untuk roda dua,” katanya saat webinar, Selasa (21/9/2021).

Dia menerangkan bahwa program KBLBB adalah upaya meningkatkan ketahanan energi nasional dengan mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar minyak (BBM). Langkah itu kemudian akan berdampak positif pada neraca dagang Indonesia di masa depan.

Selain itu, penerapan program kendaraan bermotor berbasis baterai diharapkan dapat mengurangi konsumsi BBM. Kementerian ESDM memproyeksikan potensi pengurangan konsumsi BBM dapat mencapai 6 juta kiloliter pada 2030.

“Pemerintah indonesia dalam grand strategi nasional telah menargetkan bahwa pembangunan 522 unit SPKLU pada 2021 hingga 31.859 SPKLU pada 2030.”

Lebih lanjut, bertambahnya kendaraan berbasis baterai juga akan membuka peluang bisnis baru, termasuk bagi badan usaha di bidang energi.

Mereka, kata Rida, dapat menyediakan infrastruktur stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) maupun stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU).

Pemerintah pun telah memberikan tugas kepada PT PLN (Persero) untuk menyediakan 24.720 unit infrastruktur pengisian kendaraan bermotor listrik dalam 10 tahun ke depan, dengan asumsi KBLBB sekitar 254.000 unit.

Hingga kini setidaknya telah terbangun 166 charging station di 135 lokasi yang tersebar di beberapa area. Beberapa di antaranya seperti SPBU, SPBG, perkantoran, perhotelan, pusat perbelanjaan, area parkir, maupun rest area di sepanjang jalur tol.

Sementara itu, PT Industri Baterai Indonesia ditargetkan membangun 900.000 stasiun pengisian baterai dan 6.000 fast charging station untuk kendaraan listrik pada 2035.

Target itu disampaikan Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID Dany Amrul Ichdan saat memberikan materi pada saat webinar Mineral for Energy beberapa waktu lalu.

“Ke depan akan terus dikembangkan dengan target 900.000 medium charging station yang dibangun, dan 6.000 fast charging station di 2035,” katanya.

PT Industri Baterai Indonesia atau IBI sendiri dibentuk oleh empat BUMN, yaitu Mining and Industry Indonesia (MIND ID), PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), dan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk.

Saat ini, IBI memiliki 32 titik SPKLU di 22 wilayah dan 33 titik SPBLU di sejumlah wilayah di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper