Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Jagung Pakan Naik, Mendag Lutfi Peringatkan Sejak Awal Tahun

Mendag Lutfi mensinyalir harga jagung pakan yang menembus Rp6.100 per kilogram (kg) tidak terlepas dari faktor pasokan yang terbatas. Hal ini tecermin dari tidak terpenuhinya kebutuhan di Blitar dengan sebesar 7.000 ton untuk sebulan.
Petani memanen jagung untuk pakan ternak ayam di Dusun Guha, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (18/7). /Antara-Adeng Bustomi
Petani memanen jagung untuk pakan ternak ayam di Dusun Guha, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (18/7). /Antara-Adeng Bustomi

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan bahwa risiko lonjakan harga jagung di dalam negeri telah dia prediksi sejak awal tahun. Hal ini seiring dengan tren harga pangan dunia yang memperlihatkan tren kenaikan sejak akhir 2020 dan pasokan di dalam negeri yang memasuki masa paceklik.

Lutfi mensinyalir harga jagung pakan yang menembus Rp6.100 per kilogram (kg) tidak terlepas dari faktor pasokan yang terbatas. Hal ini tecermin dari tidak terpenuhinya kebutuhan di Blitar dengan sebesar 7.000 ton untuk sebulan.

“Kalau kita punya 2,3 juta ton jagung mungkin tidak harganya naik meroket seperti itu? Tidak mungkin. Sekarang kita jangan ngomong jutaan, ngomong 7.000 ton saja tidak ada buat kebutuhan sebulan di Blitar. Tidak ada barangnya,” kata Lutfi dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI yang disiarkan secara langsung melalui YouTube, Selasa (21/9/2021).

Lutfi mengatakan risiko gejolak harga jagung pakan sejatinya telah dia sampaikan kepada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melalui surat yang dikirim pada Maret 2021. Notifikasi ini disampaikan Lutfi setelah harga impor kedelai mengalami lonjakan dan memengaruhi aktivitas produksi pengrajin tahu dan tempe.

Meski harga kedelai impor naik, Lutfi mengatakan pasokan tetap terjaga karena masuknya komoditas tersebut tidak terikat oleh tata niaga yang diatur. Hal ini Bberbeda dengan importasi jagung pakan yang memerlukan rekomendasi dari Kementerian Pertanian.

“Saya sudah tulis surat resmi pada Maret ke Kemenko [Perekonomian], hati-hati. Kalau kedelai kita tidak ada tata niaganya. Saya tahu harganya akan tinggi, tetapi tidak akan kurang barangnya. Jagung pada saat yang bersamaan tata niaganya diatur. Tidak bisa sembarangan orang impor karena memerlukan persetujuan dari Kementerian Pertanian,” papar Lutfi.

Dia berpendapat harga jagung tidak akan melonjak sampai Rp6.100 per kg jika ketersediaannya memadai. Situasi ini juga diakuinya memperberat usaha peternak ayam layer (petelur) karena sekitar 70 persen biaya produksi disumbang oleh komponen pakan. Adapun harga acuan jagung sebagaimana ditetapkan dalam Permendag No. 7/2020 adalah Rp4.500 per kg.

Lutfi mengatakan Kemendag siap menggelontorkan anggaran subsidi agar pelaku usaha bisa memeroleh jagung sesuai dengan harga acuan untuk mengantisipasi tekanan yang lebih besar bagi usaha peternakan ayam petelur. Namun, dia tidak memungkiri ada kendala dari ketersediaan barang.

“Ini masalah supply and demand. Saya sejak awal sudah prediksi harga kedelai akan tinggi, tetapi barang ada. Ada goncangan sedikit, saya umumkan harga tahu akan jadi Rp15.000 per kg. Jadi kita bekerja bersama. Sekarang kalau barang tidak ada, harga naik, mau cari ke mana barangnya?” kata Lutfi.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian Hasnul Qolbi mengatakan bahwa stok jagung dalam kondisi surplus sebesar 2,37 juta ton. Sampai pekan kedua September, stok sebanyak 744.250 ton berada di pengepul, 95.506 ton di tingkat grosir, 423.473 ton di agen, dan 29 ton di distributor, dan 288.305 ton di pedagang eceran.

Sementara itu, industri pengolahan menampung 20.962 ton, usaha lainnya memegang stok 276.300 ton, pemerintah dan lembaga nirlaba 30.136 ton, rumah tangga memiliki stok 14.214 ton jagung, dan di Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) sebanyak 722.252 ton. Harvick tidak memerinci apakah stok jagung ini mencakup jagung pangan dan pakan sekaligus atau tidak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper