Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Obligasi Jatuh Tempo pada Kamis, Investor Evergrande Gigit Jari

Jatuh tempo pembayaran bunga pada 2 obligasi Evergrande pada Kamis (23/9/2021) menjadi ujian utama bagi perusahaan untuk memenuhi kewajiban. Pada saat yang sama, perusahaan juga telah terlambat membayar pinjaman bank, pemasok, dan produk investasi .
Kantor agen real estat terkemuka di China Evergrande/Bloomberg
Kantor agen real estat terkemuka di China Evergrande/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Pemegang obligasi raksasa properti China Evergrande dibuat gigit jari seiring dengan dua obligasi yang jatuh tempo pada pekan ini serta keterlambatan membayar kewajiban pada perbankan dan produk investasi.

Dilansir Bloomberg pada Senin (20/9/2021), jatuh tempo pembayaran bunga pada dua obligasi Evergrande pada Kamis (23/9/2021) menjadi ujian utama bagi perusahaan untuk memenuhi kewajiban kepada pemegang obligasi. Pada saat yang sama, perusahaan juga telah terlambat membayar pinjaman bank, pemasok, dan produk investasi onshore.

Investor memprediksi kemungkinan besar terjadi default, di mana salah satu catatan obligasi bakal diperdagangkan kurang dari 30 persen dari nilai nominal.

Pembayaran bunga obligasi pada Kamis terdiri dari US$83,5 juta bertenor 5 tahun dengan kupon sebesar 8,25 persen. Terdapat periode 30 hari sebelum keterlambatan pembayaran dianggap sebagai default, sesuai dengan perjanjian obligasi.

Evergrande juga perlu membayar kupon 232 juta yuan (US$36 juta) untuk obligasi dalam negeri pada hari yang sama.

Dengan liabilitas senilai US$300 miliar, yang terbesar di sektor properti dunia, telah membuat khawatir pasar keuangan China. Saham perusahaan real estat lainnya ikut terdampak, sementara yield pada indeks obligasi sampah berdenominasi dolar naik sekitar 14 persen, tertinggi dalam hampir satu dekade.

Untuk itu, pada Jumat lalu, People's Bank of China (PBOC) telah menginjeksi US$14 miliar uang tunai jangka pendek kepada sistem finansial untuk menenangkan kondisi.

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Bloomberg, Evergrande memiliki kewajiban membayar kupon bunga sebesar US$669 juta hingga akhir tahun. Senilai US$615 juta merupakan obligasi yang menggunakan dolar.

Saat ini, Fitch Ratings menandai adanya peningkatan peluang gagal bayar pada bulan ini setelah memangkas peringkat kredit perusahaan lebih dalam dan menjadikannya obligasi sampah.

Selain itu, perusahaan yang dimiliki oleh miliader Hui Ka Yan ini juga dijadwalkan membayar pinjaman bank pada Senin dengan masa tenggang 1 hari. Menurut seorang sumber anonim, otoritas China telah mengingatkan kepada pemberi pinjaman agar tidak mengharapkan pembayaran kembali.

Saat ini Evergrande dan perbankan juga tengah bernegosiasi soal keungkinan perpanjangan dan roll over (pembaruan) pinjaman.

Sejumlah pemegang obligasi telah meminta bantuan profesional seiring dengan kemungkinan restrukturisasi yang semakin nyata. Salah satu yang banyak menangani pemegang obligasi adalah Addleshaw Goddard. Perusahaan telah menyiapkan komite kreditur untuk bernegosiasi dengan Evergrande.

Kemungkinan aksi selloff obligasi Evergrande untuk menyeret pasar kredit yang lebih luas bakal bergantung pada kemampuan perusahaan untuk mengulur waktu dengan bank.

Gagal bayar pinjaman yang berantakan dapat memicu kekhawatiran penularan yang meluas, sesuatu yang ingin dihindari oleh pemerintah Xi Jinping bahkan ketika memperketat pembatasan pembiayaan pada pengembang properti yang kewalahan dan menghambat dana talangan pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper