Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Pakan Ternak Meroket, Wamentan Ungkap Stok Jagung Surplus 2,37 Ton

Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi memastikan stok jagung lokal mengalami surplus mencapai 2,37 ton hingga pekan kedua September 2021. Kendati demikian, Harvick mengakui, stok jagung juga mengalami defisit di sejumlah provinsi.
Petani memanen jagung untuk pakan ternak ayam di Dusun Guha, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (18/7)./ANTARA-Adeng Bustomi
Petani memanen jagung untuk pakan ternak ayam di Dusun Guha, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (18/7)./ANTARA-Adeng Bustomi

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi memastikan stok jagung lokal mengalami surplus mencapai 2,37 ton hingga pekan kedua September 2021. Kendati demikian, Harvick mengakui, stok jagung juga mengalami defisit di sejumlah provinsi.

“Stok beras diperkirakan mencapai 7,62 juta ton, jagung 2,37 juta ton, cabai besar 16 ribu ton, cabai rawit 17 ribu ton, bawang merah 35 ribu ton, serta komoditas lainnya dalam kondisi surplus dan aman,” kata Harvick saat rapat kerja bersama dengan Komisi IV DPR RI, Jakarta, Senin (20/9/2021).

Di sisi lain, Harvick membeberkan, sejumlah komoditas strategis seperti jagung, cabai besar, cabai rawit, bawang merah, telur ayam, dan daging ayam yang mengalami defisit di sejumlah provinsi.

Misalkan, sesuai catatan Kementan, defisit komoditas jagung dialami di Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, dan DKI Jakarta.

“Dalam rangka menjamin ketersediaan pangan di seluruh provinsi, Kementerian Pertanian membantu stimulus transportasi pengiriman produk pertanian dari wilayah surplus ke wilayah defisit,” kata dia.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian di Komisi IV DPR RI, total stok jagung hingga pekan kedua September 2021 mencapai 2,61 juta ton.

Perinciannya, 744.250 ton berada di pengepul, 95.506 ton berada di grosir, 423.473 ton berada di agen, 29 ton berada di distributor, dan 288.305 ton ada di pedagang eceran.

Sementara itu, industri pengolahan tercatat menampung 20.962 ton jagung, usaha lainnya menampung 276.300 ton, pemerintah dan lembaga nirlaba menyimpan 30.136 ton, rumah tangga memiliki persediaan 14.214 jagung, dan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) menyimpan 722.252 ton.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo diketahui telah menginstruksikan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk menyelidiki potensi adanya mafia penimbun jagung yang menyebabkan harga pakan ayam di antara peternak daerah melambung tinggi.

Padahal, sesuai laporan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kepada Presiden saat bertemu 16 perwakilan Perhimpunan Insan Perunggasan (Pinsar) dan Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) terdapat surplus jagung mencapai 2 juta ton.

Pertemuan Jokowi bersama perwakilan peternak itu berlangsung pada Rabu 15 September 2021 di Istana Negara, Jakarta.

Ketua Gopan Herry Dermawan yang ikut dalam pertemuan itu mengatakan ada kejanggalan ketika ketersediaan jagung diklaim surplus 2 juta ton, tetapi harga di peternak mencapai Rp6,200 atau naik signifikan dari harga acuan Kementerian Perdagangan sebesar Rp4,500.

“Ada sesuatu yang tidak benar, tolong dibikinkan tim investigasi, barangkali ada yang menimbun,” kata Herry mengulangi permintaannya kepada Jokowi saat itu seperti diceritakan ke Bisnis, Senin (20/9/2021).

Presiden, kata Herry, menilai positif usulan pembentukkan tim investigasi tersebut. Malahan, Presiden mengaku sudah mendengar lama isu mafia penimbun pakan ternak itu.

“Jawaban pak Jokowi kalau informasi itu saya sudah pernah dengar-dengar, saya akan tugaskan Pak Kapolri untuk menindaklanjuti ini,” tuturnya menirukan omongan Presiden.

Berdasarkan catatan Gopan per September 2021, harga DOC atau anak ayam berada di antara Rp6.500–Rp7.000 per ekor. Pakan berada di kisaran Rp7.950–Rp8.100, sedangkan biaya pokok peternak di kisaran Rp19.000–Rp19.500, dan harga jual dua pekan terakhir di posisi Rp16.500–Rp18.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper