Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) atau Pelindo IV melakukan transformasi beberapa Pelabuhan kelolaannya sambal terus mengembangkan sejumlah Pelabuhan yang masuk ke dalam proyek strategis nasional. Hal itu dilakukan dalam rangka persiapan proses integrasi badan usaha milik negara (BUMN) pelabuhan.
Direktur Utama Pelindo IV Prasetyadi menyampaikan bahwa pihaknya sedang memacu penyelesaian beberapa proyek strategis nasional di wilayah operasinya, seperti Makassar New Port, pengembangan Pelabuhan Sorong, dan pengembangan Bitung International Hub Port.
Dia menjelaskan, fase 1A Makassar New Port telah rampung dan sudah beroperasi, serta menunjukkan kinerja yang terus meningkat.
Pada semester I/2021, Makassar New Port telah melayani 203 call atau kunjungan kapal dengan 85.913 TEUs atau telah mencapai 75,58 persen dari Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) tahun ini.
Dengan begitu, secara keseluruhan Makassar New Port (MNP) telah melayani 798 call dengan 315.832 TEUs sejak beroperasi pada November 2018.
“Dari segi pembangunan, saat ini pengembangan MNP masih berlanjut ke fase 1B dan 1C dengan penambahan dermaga sepanjang 680 meter. Hingga 31 Juli 2021, progres investasi fisik MNP tercatat telah mencapai 78,45 persen,” ujarnya, Kamis (16/9/2021).
Selain MNP, Pelindo IV juga tengah menggarap pengembangan dan transformasi Pelabuhan Sorong dengan nilai investasi Rp165,98 miliar.
Hingga kini, progress pengerjaan fisiknya telah mencapai 25 persen dengan pekerjaan pembangunan dan perkerasan container yard (CY), termasuk kegiatan timbunan, penghamparan material LPB, dan pemasangan geotextile.
Untuk meningkatkan produktivitas Pelabuhan Sorong, perusahaan juga telah menambah dua unit container crane (CC), dan dua unit rubber tyred gantry (RTG) crane.
Saat ini, perusahaan juga tengah dilakukan pembangunan Bitung International Hub Port yang telah rampung dan sudah dioperasikan.
Setelahnya, akan dilakukan pengembangan Pelabuhan Hub Internasional Bitung secara bertahap untuk lapangan penumpukan dan dermaga peti kemas, serta proses penyelesaian Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Bitung.
Proyek strategis nasional berikutnya yang berada di wilayah Pelindo IV adalah rehabilitasi dan rekonstruksi Pelabuhan di Teluk Palu yang merupakan sinergi dengan Kementerian BUMN, yakni Pelabuhan Donggala, Pelabuhan Pantoloan, dan Terminal Wani.
Rencananya, proyek tersebut akan dibiayai dengan menggunakan Asian Development Bank (ADB) loan untuk studi dan pembangunan konstruksinya.
Pengerjaannya sendiri sedang tahap feasibility study, RIP, dan penetapan Daerah Lingkungan Kerja (DLKr)/Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp) yang telah rampung, serta menunggu penetapan dari Kementerian Perhubungan dengan total nilai proyek sebesar Rp1,11 triliun.
“Selain pengembangan pelabuhan yang masuk dalam PSN, dalam menyongsong integrasi BUMN operator pelabuhan, PT Pelindo IV juga melakukan transformasi di beberapa pelabuhan kelolaan, salah satunya adalah Pelabuhan Ambon,” terangnya.
Transformasi di Pelabuhan Ambon meliputi beberapa inisiatif, di antaranya perombakan proses bisnis, peralatan dan fasilitas, sistem IT, struktur organisasi, pengukuran kinerja, dan peningkatan kualitas SDM.
Langkah tersebut diharapkan bisa memberikan peningkatan produktivitas Cabang Ambon menjadi 25 box per ship per hour, dan memangkas working time dari 3 hari menjadi 1 hari.
Hasil dari transformasi itu juga akan memangkas biaya bagi pemilik kapal dan barang menjadi lebih efisien. Transformasi Cabang Ambon dilaksanakan untuk mendukung kesiapan infrastruktur terkait rencana menjadikan Provinsi Maluku sebagai lumbung perikanan nasional.