Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Agustus 2021 Tinggi, Begini Pengaruh ke Ekonomi Kuartal III

Selain ekspor, belanja pemerintah juga berpotensi membantu pertumbuhan ekonomi di kuartal III/2021.
Pekerja melakukan aktifitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Selasa (19/5/2020)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Pekerja melakukan aktifitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Selasa (19/5/2020)./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Center of Law and Economic Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan kualitas kinerja ekspor Indonesia yang menyebabkan berlanjutnya tren surplus neraca dagang bisa berpengaruh baik pada pertumbuhan ekonomi kuartal III/2021.

Apalagi, adanya PPKM Darurat dan level 3-4 sejak awal Juli lalu berpotensi memberikan dampak terhadap perekonomian di kuartal III/2021.

"Memang salah satu penolong di kuartal III ini adalah kinerja ekspor. Kinerja ekspor meningkat tajam dipengaruhi oleh permintaan global yang membaik," kata Bhima kepada Bisnis, Kamis (16/9/2021).

Sementara itu, respons dari negara-negara mitra dagang utama Indonesia, seperti China, menurutnya lebih responsif dalam menghadapi Covid-19 varian delta sehingga kini telah mulai melakukan pelonggaran pembatasan. Hal itu memicu kegiatan produksi China dan meningkatkan permintaan eskpor Indonesia.

Selain ekspor, Bhima menilai belanja pemerintah juga berpotensi membantu pertumbuhan ekonomi di kuartal III/2021. Contohnya realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sudah mencapai 50,7 persen. Anggaran itu ditujukan untuk penanganan kesehatan, perlindungan sosial, insentif usaha, program prioritas, serta dukungan UMKM dan korporasi.

Akan tetapi, Bhima mengingatkan bahwa konsumsi rumah tangga berpotensi menjadi pengganjal dari pertumbuhan ekonomi untuk kuartal III. Pasalnya, meski sudah terlihat ada pemulihan, hal itu baru terjadi pada sekitar akhir Agustus sampai September 2021.

"Konsumsi rumah tangga ada perbaikan tapi terlambat di sekitar akhir bulan Agustus dan September. Sehingga, pemulihan konsumsi rumah tangga di domestiknya masih terbatas," ucap Bhima.

Adapun, neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada Agustus 2021 sebesar US$4,74 miliar. Neraca dagang bulan lalu menandakan berlanjutnya tren surplus yang ke-16 kalinya sejak Mei 2020.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan sebesar US$4,74 miliar diiringi oleh menguatnya permintaan ekspor, dengan pertumbuhan kinerja ekspor sebesar 64,10 persen, dan kenaikan harga komoditas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper