Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Ceruk Bisnis Solusi Keamanan Digital hingga Runtuhnya Proyek PLTU Dunia

Maraknya serangan siber yang terjadi di Indonesia menjadi peluang pertumbuhan industri pengamanan data. Kebutuhan tersebut juga berpotensi membuka lebih banyak lapangan kerja di sektor digital. Topik tersebut menjadi salah satu berita pilihan editor Bisnisindonesia.id hari ini.
Ilustrasi aktivitas di depan komputer./REUTERS-Kacper Pempel
Ilustrasi aktivitas di depan komputer./REUTERS-Kacper Pempel

Bisnis.com, JAKARTA - Serangan siber menjadi ancaman di tengah upaya percepatan transformasi digital oleh pemerintah dan berbagai lembaga atau institusi. Badan Siber dan Sandi Negara bahkan mencatat sepanjang periode Januari—Agustus 2021 terdapat 888,71 juta serangan siber. Serangan yang paling sering terjadi di antaranya malware, Trojan, dan denial activity.

Adapun The Global Risk Report 2021 dari The World Economic Forum (WEF) telah memasukan serangan siber sebagai risiko jangka pendek, menengah, dan panjang. Itu  berarti aksi kriminal siber akan selalu ada.

Hal tersebut pun mendorong kebutuhan terhadap keamanan data semakin tinggi. Tak heran jika bisnis keamanan data bakal terus bertumbuh dan membuka lapangan pekerjaan baru. 

Lembaga riset IDC mengungkapkan belanja modal perusahaan untuk sektor keamanan data pada Juli 2021 meningkat 20% secara tahunan. Hal itu merefleksikan perusahaan makin sadar akan pentingnya sebuah data. 

Berita mengenai ceruk bisnis keamanan digital di tengah maraknya serangan siber menjadi salah satu berita pilihan editor Bisnisindonesia.id. Selain berita dari sektor ekonomi dan bisnis, redaksi Bisnisindonesia.id juga menyajikan beragam berita terkait pasar modal yang dikemas secara mendalam dan analitik.

Berikut intisari dari setiap berita pilihan:

1. Runtuhnya Proyek Pembangkit Listrik Batu bara Dunia!

Perjanjian Paris yang ditandatangani pada 2015 telah membawa tren baru di sektor energi. Salah satunya pengurangan penggunaan batu bara untuk menurunkan emisi karbon.

Tak ayal, rencana pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara secara global pun buyar. Sejak 2015, 44 pemerintah (27 di OECD/Organisation for Economic Co-operation and Development & Uni Eropa, 17 negara lain) telah berkomitmen untuk tidak memiliki pembangkit batu bara yang baru.

Jika ditotoal, jumlahnya mencapai 76 persen rencana pembangunan pembangkit batu bara di duniat telah dibatalkan. Dari segi kapasitas, jumlah tersebut setara , 1.175 GW. 

Aksi tersebut didukung oleh tren pasar yang semakin cepat telah digabungkan dengan kebijakan baru pemerintah dan penentangan masyarakat sipil yang berkelanjutan terhadap batu bara. Simak ulasan lengkap terkait pembangkit listrik batu bara dalam berita tersebut. 


2. Menilik Jejak Perubahan Peta Kepemilikan BIRD


Aksi borong saham PT Blue Bird Tbk. oleh Purnomo Prawiro dan putranya Adrianto Djokosoetono menimbulkan tanda tanya. Terutama terkait peta kepemilikan perusahaan taksi tersebut.

Apalagi aksi tersebut sudah tiga kali dilakukan Purnomo sepanjang tahun berjalan. Paling anyar, aksi borong saham diumumkan melalui surat bertanggal Minggu (12/9) yang dikirimkan ke Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan.

Sang pengirim surat adalah Jusuf Salman, Sekretaris PT Blue Bird Tbk. (BIRD). Dalam penjelasannya, Jusuf menjadi penerima kuasa khusus dari Purnomo Prawiro. Dia diminta untuk melaporkan kepemilikan dan perubahan kepemilikan atas saham yang dimiliki generasi kedua konglomerasi Blue Bird itu ke otoritas.

Dalam surat bertanggal 12 September 2021 itu, Purnomo menyebutkan telah memborong 46.400 lembar saham BIRD pada 8 dan 9 September 2021. Aksi belanja saham dalam dua hari perdagangan bursa pekan lalu itu, dilakukan di harga Rp1.145 hingga Rp1.170. Total saham yang dibeli dalam 2 hari perdagangan ini adalah 1,34 juta lembar atau setara Rp1,56 miliar.

Dengan aksi tersebut, bagaimana peta kepemilikan saham taksi Blue Bird saat ini? Simak ulasannya dalam berita terkait.

3. Tren Serangan Siber, Ceruk Bisnis Solusi Keamanan Digital

Badan Siber dan Sandi Negara mengatakan sepanjang periode Januari—Agustus 2021 terdapat 888,71 juta serangan siber. Serangan berjenis malware, Trojan, dan denial activity menjadi yang paling sering terjadi.

Di sisi lain, lembaga riset IDC mengungkapkan belanja modal perusahaan untuk sektor keamanan data pada Juli 2021 meningkat 20% secara tahunan. Hal itu merefleksikan perusahaan makin sadar akan pentingnya sebuah data.

Managing Director IDC ASEAN Sudev Bangah mengatakan berdasarkan laporan IDC Cloud Pulse Asia Pasific, pada Juli 2021, sebanyak 84% organisasi di Indonesia membutuhkan penyedia manajemen layanan yang dapat membantu mereka dalam mengatur lingkungan digital. Tidak hanya itu, 44% perusahaan yang diteliti juga ingin memiliki keamanan data yang kokoh.

Dengan kondisi tersebut, Sekretaris Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) Satriyo Wibowo mengatakan bisnis keamanan data bakal bertumbuh. Begitu juga dengan lapangan pekerjaan di sektor tersebut.

Apalagi perusahaan bersedia menggelontorkan dana yang tak sedikit untuk menjamin keamanan datanya. Satriyo memperkirakan untuk industri yang telah matang, misalnya perbankan, biaya yang dihabiskan oleh sebuah perusahaan sekitar 20%—30% dari total belanja infrastruktur teknologi dan informasi.

Sementara itu, untuk perusahaan yang belum terlalu matang, perkiraannya, belanja modal yang dikeluarkan sekitar 10%—15% dari total anggaran untuk infrastruktur teknologi dan informasi.

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Ceruk Bisnis Solusi Keamanan Digital hingga Runtuhnya Proyek PLTU Dunia

Perakitan baterai untuk mobil listrik/ Bloomberg

4. Calon Produsen Baterai EV, Indonesia Jangan Kehilangan Momentum!

Indonesia disebut-sebut dapat menjadi pemain utama industri baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di dunia seiring dengan melimpahnya bahan baku di dalam negeri. CEO PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Alexander Barus mengatakan bahwa Indonesia memiliki seluruh komponen baterai untuk kebutuhan kendaraan listrik mulai dari katoda, anoda maupun litium.

Indonesia, kata Alex, juga memiliki seluruh tipe baterai yang dibutuhkan dunia mulai dari baterai litium NCA (Nickel Cobalt Aluminum Oxide), lithium NMC (Nickel Manganese Cobalt Oxide) maupun Lithium Iron Phosphate.

Meski potensi industri baterai kendaraan listrik begitu tinggi, pengusaha tambang tetap meminta relaksasi sejumlah kebijakan dari pemerintah. Hal itu untuk mendukung pengembangan ekosistem baterai.

Perusahaan tambang meminta agar Kemenkeu menerbitkan kebijakan penambahan jangka waktu pembebasan bea masuk impor bahan baku precursor, katoda, battery cell/pack, dan battery recycling.

Kemudian, penambahan jangka waktu dan lingkup industri yang diberikan fasilitas tax holiday, pembebasan PPN impor untuk precursor, katoda, dan battery cell/pack. Hal itu merupakan dukungan jangka pendek bagi industri tambang di dalam negeri.


5. Struktur Keuangan Sehat, Ambisi KRAS Mulai Merekah

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk berhasil melaksanakan restrukturisasi keuangan. Bahkan emiten dengan kode KRAS itu tercatat sebagai perusahaan yang merestrukturisasi keuangan terbesar di Indonesia pada tahun lalu dengan jumlah Rp29 triliun.

Melalui restrukturisasi utang, Krakatau Steel dapat menurunkan total beban bunga utang selama sembilan tahun dari Rp12,3 triliun menjadi Rp6,7 triliun. Sehingga total penghematan yang didapat dari restrukturisasi hutang tersebut sebesar Rp9,9 triliun.

Dengan restrukturisasi dan transformasi, Krakatau Steel pun menjadi perusahaan yang sehat dan berdaya saing setelah 8 tahun merugi. Pada 2020, Krakatau Steel mampu mencatatkan laba sebesar Rp326 miliar.

Sedangkah hingga Juli 2021 Krakatau Steel terus melanjutkan tren peningkatan kinerjanya dengan meraih laba bersih sebesar Rp609 miliar. Simak strategi perusahaan dalam menjalankan restrukturisasi dan transformasi bisnis dalam berita terkait.

Selamat membaca!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper