Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasang PLTS Atap, Pemilik SPBU Pertamina Bisa Hemat Rp4 Miliar per Tahun

Perusahaan pelat merah tersebut akan mengusung konsep baru pada SPBU yakni Green Energy Station.
Petugas memeriksa panel surya di PLTS Gili Trawangan/ Bisnis - David E. Issetiabudi
Petugas memeriksa panel surya di PLTS Gili Trawangan/ Bisnis - David E. Issetiabudi

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) berencana untuk memasang pembangkit listrik tenaga surya di 5.000 titik stasiun pengisian bahan bakar umum untuk menghemat biaya tagihan listrik senilai Rp4 miliar.

Chief Executive Officer Pertamina New and Renewable Energy Dannif Danusaputro mengatakan perseroan memasang PLTS di SPBU milik Pertamina. Perusahaan pelat merah tersebut akan mengusung konsep baru pada SPBU yakni Green Energy Station.

“Pertamina mendukung upaya pencapaian net zero emission. SPBU yang selama ini hanya dikenal sebagai tempat untuk mengisi BBM menjadi lebih ramah lingkungan dengan konsep GES, di mana kebutuhan listriknya dipenuhi dengan PLTS serta menyediakan layanan untuk gaya hidup konsumen yang lebih ramah lingkungan. Pemasangan PLTS di 5.000 SPBU diperkirakan berpotensi menurunkan emisi sebesar 34.000 ton CO2 per tahun,” katanya seperti dikutip dalam keterangan resminya, Selasa (14/9/2021).

Dannif mengatakan penggunaan PLTS berpotensi memberikan keuntungan ekonomi bagi pemilik SPBU hingga Rp1 juta per bulan yang berasal dari penghematan biaya tagihan listrik. Apabila sebanyak 5.000 SPBU memasang PLTS dengan kapasitas 5 KWp, maka total potensi penghematan yang dihasilkan sekitar Rp4 miliar dalam setahun.

Adapun, PLTS yang dipasang di SPBU adalah PLTS atap dengan sistem on grid yang terintegrasi dengan jaringan penyedia listrik sebagai tempat penyimpanan energi yang dihasilkan dari panas matahari.

Hal ini untuk meningkatkan fleksibilitas dan berbagi peran sebagai cadangan pasokan listrik. Jika dibandingkan dengan sistem off grid, PLTS sistem on grid menggunakan teknologi yang lebih sederhana sehingga biaya pemasangan juga lebih kompetitif.

Dannif mengungkapkan pengoperasian dan perawatan PLTS atap relatif mudah. Untuk perawatan, panel surya hanya perlu dibersihkan minimal setiap 6 bulan sekali agar terhindar dari kotoran dan jamur. Aspek HSSE (Health, Safety, Security, and Environmental) menjadi prioritas utama dalam bisnis Pertamina sehingga proses konstruksi PLTS dipastikan aman.

“Keamanan dan kenyamanan konsumen sangat kami perhatikan. HSSE Golden Rules sudah menjadi budaya di Pertamina, di mana aspek keamanan dan keselamatan tidak akan lepas dari setiap aktivitas operasi kami, sehingga konsumen tidak perlu khawatir,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper