Bisnis.com, JAKARTA – PT PLN (Persero) memanfaatkan abu sisa pembakaran batu bara atau fly ash bottom ash (FABA) dari pembangkit listrik tenaga uap Ropa untuk memperbaiki tujuh unit rumah di Ende, Nusa tenggara Timur.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur Agustinus Jatmiko mengatakan bahwa pemanfaatan FABA dalam bedah rumah di Ende dilakukan dengan cara mengubahnya menjadi bata interlock.
“Yang unik dari program ini adalah PLN memakai bahan baku pembangunan rumah tersebut menggunakan FABA sebagai salah satu prinsip circular economy,” katanya melalui keterangan resmi, Sabtu (11/9/2021).
Jatmiko menuturkan, pemanfaatan FABA bata interlock bisa mengurangi biaya pembangunan hingga 40 persen. Di Ende, PLN menganggarkan Rp140 juta untuk membangun tujuh unit rumah layak huni dengan tipe 35 meter persegi.
Menurutnya, inovasi pemanfaatan FABA ini sudah berjalan sejak satu tahun, dan dirinya berharap langkah tersebut bisa memberikan dampak lebih kepada masyarakat.
“Salah satu tujuan dari pemanfaatan FABA yaitu untuk meningkatkan kompetensi generasi muda dengan melibatkan kelompok masyarakat melalui pemanfaatan produk FABA untuk bata interlock, paving blok, dan bahan bangunan konstruksi,” paparnya.
Bupati Ende Djafar H. Achmad mengatakan bahwa pemanfaatan FABA dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Ropa bisa menumbuhkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan menciptakan lapangan kerja baru. Hal itu sejalan dengan salah satu program unggulannya sesuai sustainable development goals (SDGs).
“Kabupaten Ende siap untuk menjadi pilot project nasional dan bersinergi dengan daerah-daerah lain dalam pengembangan inovasi tersebut,” ujarnya.