Bisnis.com, JAKARTA – Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Bulgaria Iwan Bogananta meresmikan peluncuran dua produk kecantikan Indonesia yakni Mustika Ratu dan Taman Sari untuk merambah pasar Eropa Timur.
Dua produk tersebut tercatat menjadi pembuka ekspansi produk kecantikan dalam negeri ke pasar Bulgaria. Kedua produk tersebut mulai menjajaki kesempatan tersebut dari kota Burgas, Bulgaria.
“Allhamdulillah, saya bahagia sekali bisa menghadiri sekaligus meresmikan peluncuran produk Mustika Ratu dan Taman Sari di Esti Beauty & Spa, Emerald Resort & Spa, Burgas. Ini sebuah catatan besar pada dunia perdagangan intenasional kita,” katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (11/9/2021).
Dalam pertemuan dengan Dubes RI, pemilik Emerald Esti Beauty & Spa Marieta Todorova menyatakan apresiasi kepada Dubes RI dan tim yang telah mendukung upaya masuknya produk Indonesia khususnya produk kecantikan dari Mustika Ratu di Bulgaria.
“Produk Mustika Ratu lebih otentik dan natural, karena itu kami berencana mempromosikan produk-produk Indonesia ini ke seluruh salon kecantikan dan spa yang ada di Bulgaria,” katanya.
Sementara itu, CEO IDEA Group Illian Dimitrov sebagai pemegang exclusivity right untuk memasarkan produk Mustika Ratu menekankan kembali apresiasinya kepada KBRI Sofia dalam mendukung penetrasi produk Indonesia ke Bulgaria dan kawasan.
Ia menargetkan dalam kurun waktu 5 tahun, produk Mustika Ratu mampu merambah pasar Uni Eropa dan Balkan.
Di sisi lain, Dubes RI berkeyakinan bahwa produk kosmetik kecantikan asal Indonesia mampu bersaing di pasar global dengan berbagai produk Eropa lainnya.
Selain pengembangan bisnis produk kecantikan, IDEA Group juga telah menandatangani kontrak kerja sama dengan Emerald Resort & Spa untuk mendatangkan tenaga kerja terampil Indonesia, khususnya dalam bidang perhotelan.
“Kami percaya, ekspansi industri pariwisata serta ekspor produk dari Indonesia akan terus membaik pascapandemi. Ini juga sesuai arahan Presiden Jokowi untuk menemukan pasar baru nontradisional dalam meningkatkan neraca perdagangan Indonesia,” ujar Iwan Bogananta.