Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembang Gencar Luncurkan Produk, Banyak Bermunculan Kawasan Premium di Tengah Pandemi

Pandemi Covid-19 tak menyurutkan perkembangan sektor properti di dalam negeri. Hal itu terbukti dengan banyaknya kawasan premium yang tumbuh di tengah pandemi.
Ilustrasi penyelesaian sebuah perumahan mewah. / Bisnis Paulus Tandi Bone
Ilustrasi penyelesaian sebuah perumahan mewah. / Bisnis Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi Covid-19 tak menyurutkan perkembangan sektor properti di dalam negeri. Hal itu terbukti dengan banyaknya kawasan premium yang tumbuh di tengah pandemi.

CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengatakan bahwa banyak wilayah di timur dan selatan Jakarta yang tumbuh menjadi kawasan premium. Meski begitu, Ali tidak membeberkan secara detail wilayah mana saja yang tumbuh menjadi kawasan premium tersebut.

“Kawasan di barat Jakarta, khususnya di pusat-pusatnya tumbuh karena banyak pengembang yang meluncurkan proyeknya di lokasi-lokasi strategis juga untuk menarik pasar,” ujarnya, Selasa (7/9/2021).

Ali menjelaskan, pertumbuhan wilayah tertentu menjadi kawasan premium disebabkan oleh akses lokasi, fasilitas, pengembangan kawasan, dan meningkatnya harga properti.

Menurutnya, keberadaan selebritas yang tinggal di daerah tertentu tidak bisa serta merta menjadikan sebuah wilayah menjadi kawasan premium.

“Jadi kalau ada selebritas yang tinggal di kawasan tertentu, itu tak membuat kawasan itu menjadi premium," ucapnya.

Selain itu, dia menuturkan, pengembang justru lebih banyak meluncurkan produk rumah tapaknya di saat pandemi ketimbang di masa normal sebelumnya. Proyek yang diluncurkan itu pun secara spesifik mengincar segmen menengah dan menengah atas.

Menurutnya, ada kelompok masyarakat yang keuangannya tidak terganggu dengan kondisi pandemi di Tanah Air. Hal itu menjadi peluang tersendiri bagi pengembang untuk menawarkan hunian dengan konsep yang memudahkan kehidupan di tengah pandemi.

“Ketika pandemi ini keuangan masyarakat untuk segmen tertentu memang terganggu, tetapi kelas menengah atas itu daya belinya masih ada. Pengembang keluarkan produk menengah atas selama pandemi, dan ini tumbuh dibandingkan dengan sebelum pandemi,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper