Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mobilitas Makin Longgar, Pemulihan Ritel Modern Tergantung Sejumlah Faktor Ini

Kinerja ritel modern pada kuartal IV/2021 diproyeksi tidak akan setinggi pada kuartal II/2021
Pengunjung berjalan di pusat perbelanjaan di Jakarta, Rabu (4/8/2021)./Antara
Pengunjung berjalan di pusat perbelanjaan di Jakarta, Rabu (4/8/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Sektor ritel diperkirakan bisa tumbuh pada kuartal IV/2021 dengan memanfaatkan momentum pelonggaran mobilitas. Namun, kinerja pada periode tersebut tidak akan setinggi kuartal II/2021.

“Selama ritel bisa bertahan dan pelonggaran terjadi setidaknya sampai Oktober dan November saya kira bisa kembali meningkat. Terlebih ada libur pada Desember,” kata Kepala Center of Industry, Trade, and Investment Indef Andry Satrio, Selasa (7/9/2021).

Andry memperkirakan dampak pelonggaran mobilitas bisa langsung berdampak pada ritel modern dengan fokus penjualan barang-barang kebutuhan sehari-sehari, seperti toko swalayan. Sementara ritel jenis department store bakal menikmati perbaikan kinerja yang lebih lambat.

“Mengingat sekitar 80 persen gerai ritel modern ada di pusat perbelanjaan, restriksi yang berkurang akan dirasakan di ritel yang berlokasi di sini. Namun, untuk department store yang mengandalkan daya beli baru bisa pulih saat momen Natal dan Tahun Baru,” tambah Andry.

Selain itu, kinerja ritel modern saat kuartal IV/2021 diproyeksi tidak akan setinggi pada kuartal II/2021. Andry mengatakan aktivitas belanja masyarakat pada akhir tahun tidaklah setinggi saat momen Ramadan dan Lebaran.

Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan perbaikan kinerja ritel pada kuartal IV/2021 tidak akan langsung mengikuti tren pelonggaran mobilitas. Dia mengatakan terdapat jeda antara pelonggaran aktivitas masyarakat dengan kemauan berbelanja.

“Terutama di kelas menengah ke atas, mereka akan melihat terlebih dahulu bagaimana perkembangan vaksinasi. Belanja produk luxury juga akan lebih hati-hati. Sementara kelas menengah belum leluasa berbelanja karena pendapatannya belum pulih,” kata Bhima.

Dia memberi catatan agar pelaku usaha terus mengantisipasi kondisi penyebaran Covid-19 serta level vaksinasi. Dua hal tersebut bakal berpengaruh besar terhadap dorongan daya beli dan aktivitas masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper