Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pandemi Tingkatkan Permintaan Rumah dan Perpindahan Tempat Tinggal

Permintaan terhadap rumah mewah dan perpindahan tempat hunian meningkat seiring dengan belum usainya pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia.
Ilustrasi - Deretan perumahan. /Antara Foto-Oky Lukmansyah-pd
Ilustrasi - Deretan perumahan. /Antara Foto-Oky Lukmansyah-pd

Bisnis.com, JAKARTA – Permintaan terhadap rumah mewah dan perpindahan tempat hunian meningkat seiring dengan belum usainya pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia.

Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat menuturkan bahwa sebanyak 23 persen pembeli mengakui jika pandemi ikut mempengaruhi lokasi pembelian rumahnya.

Selain itu, ada 22 persen yang menyatakan telah menunda rencana pembelian rumah kedua karena pandemi Covid-19.

“Survei itu menyebutkan satu dari tiga orang pembeli bersedia membeli produk residensial mewah. Untuk kawasan Australia, tercatat adanya kenaikan hingga 45 persen, dan di Asia naik sekitar 43 persen,” katanya, Kamis (2/9/2021).

Adapun, motif utama dari kenaikan permintaan rumah mewah tersebut adalah karena adanya penyediaan layanan dan fasilitas yang jauh lebih lengkap dibandingkan dengan produk residensial lainnya.

“Imbal hasil produk residensial mewah yang cenderung tinggi, kualitas perawatan, serta manajemen bangunan yang baik juga terbukti menjadi prospek yang cukup menarik,” katanya.

Sejak awal pandemi, sebesar 19 persen responden menyatakan telah berpindah rumah. Kenaikan hingga 25 persen tercatat terjadi di kawasan Australia, Asia, dan Amerika Utara

Untuk yang tidak berpindah rumah, 20 persen mengatakan cenderung pindah di 2021 karena masih berlanjutnya pandemi.

Perkotaan, lanjutnya, kembali menjadi tujuan favorit karena terdapat sekitar 38 persen responden yang berencana pindah ke daerah perkotaan dalam 12 bulan ke depan, sedangkan 33 persen memilih pindah ke pinggiran kota.

“Ada 46 persen responden lebih memilih untuk membeli tipe rumah rumah tapak, namun permintaan untuk apartemen juga mengalami kenaikan hingga 19 persen,” ucapnya.

Syarifah menjelaskan, pembelian rumah oleh ekspatriat sebagai tempat tinggal juga mengalami lonjakan karena pandemi Covid-19.

Hasil survei mengonfirmasi bahwa Amerika Serikat, Filipina, Hong Kong, Inggris, dan Singapura, adalah lokasi utama di mana para responden ekspatriat berada sebelum pandemi.

“Bagi mereka yang kembali ke rumah, keinginan untuk lebih dekat dengan keluarga merupakan motivasi terbesar, diikuti oleh peningkatan kualitas hidup, dan perubahan lingkungan kerja,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper